4. MUSCULARIS (SISTEM OTOT)
ANATOMI SISTEM MUSKULAR
Sekitar
600 buah otot bekerja bersama-sama tulang untuk menggerakkan tubuh, otot-otot
tubuh dpaat bergerak sesuai dengan keinginan kita.
Bagian dari otot disebut tedon yaitu
suatu jaringan ikat yang kuat merupakan sambungan dari otot polos pada
ujung-ujungnya yang melekat pada tulang. Ketika otot kontraksi, ia akan
menggerakkan satu atau lebih tulang melalui sendi, sedang tulang yang lain
tetap/tidak bergerak.
Banyaknya
serat otot ditentukan oleh beberapa kekuatan yang dibutuhkan untuk menggerakka
dan tergantung pula pada fungsi spesifiknya. Otot yang paling kuat yaitu yang
berjalan sepanjang tulang belakang sedang otot yang paling yang paling kecil
adalah mstapedius yang terletak pada rongga telinga.
TIPE OTOT
Manusia mempunyai 3 tipe otot yaitu:
1.
Otot
polos (otonom)
Otot
polos terletak pada dinding organ yang berongga, usus, pembuluh darah, kandung
kemih dan lain-lain. Kontraksi otot ini terjadi diluar sadar atau bekerja
sendiri diluar kontrol kita, sehingga disebut dengan otonom, karena rangsangan
dari saraf otonom. Walaupun kontraksi otot ini lebih lambat dari kerja otot
motorik, namun dapat bekerja terus meerus dan tidak muddah lelah.
2.
Otot
jantung (Otot Motorik)
Ujung
otot-otot ini umumnya melekat pada tulang atau jaringan lain misalnya tulang
rawan, ligamen atau kulit sesusai dengan cepat sesuai dengan fungsinya. Yang
melekat pada kulit biasanya bentuknya datar sedang pada ujung tulang umumnya
otot ini panjang. Otot ini berkontraksi sesuai dengan keinginan kita dirangsang
dan dikontrol oleh istem saraf. Geraknya cepat, lebih kuat namun mudah lelah.
Jadi otot ini bertanggung jawab untuk gerakan sadar (voluntary movement).
Bagian-bagian otot
rangka:
Otot rangka terdiri dari 3 bagian yaitu
kepala (caput), badan otot (venter) dan ekor (caudal). Bagian kepala dan ekor
merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tedon yaitu bagian yang melekat erat
pada tulang. Tempat melekat kepala otot pada tulang disebbut origo dan tempat
melekat bagian ekor disebut insersio. Bagian tengah (badan otot) terbentuknya
lebih ge,bung terdiri dari searbut-serabut otot yang merupakakn bagian otot
yang aktif kontraksi.
Selaput
pembungkus:
Otot
rangka
ditutupi oleh beberapa selaput pembungkus yang disebut fascia yang berjalan sepanjang
otot dari tedon. Guna facia ini untuk menahan otot agar pada tempatnya. Selain
iti juga sebagai tempat letak/orgio dari beberapa otot dan tempat letak
pembuluh darah. Reticulum yaitu
bagian yang padat dari facia, dungsinya mengikat tedon yang berjalan di
pergelangan tangan.
Struktur
otot rangka:
Sebuah otot rangka terdiri dari ratusan
bahkan ribuan serabut otot tergantung dari besarnya otot.
Walau serabut otot terdiri dari jaringan
otot, sejumlah jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf juga ada. Jaringan ikat
membungkus dan menyongkong otot secara keseluruhan agar otot lebih kuat. Sehat
dan kuatnya otottergantung dari saraf dan suplai darah yang cukup. Tiap otot
rangka terdapat ujung saraf yang mengontrol aktifitasnya. Otot yang aktif
menggunakan sejumlah energi dan membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi yang
terus menerus dari arteri. Otot juga menghasilkan sejumlah sisa drai hasil
metabolisme yang akan dikeluarkan melalui vena. Serabut otot terdiri dari
beberapa serabut halus yang disebut myofibril, dan tiap myofibril
terdiri dari uda filamen protein, satu tebal dan yang lain tipis. Filamen yang
tebal disebut myosin, sedang yang tipis disebut actin. Kedua filamen ini
terangkai membentuk lapisan yang saling “overlapping”.
Filamen-filamen actin saling berhubungan
oleh struktur yang disebutt z-line, kemudian sebuah z-line
dihubungkan dengan z-line lalu oleh sarcomere
yaitu suatu unit ungsional kontraksi.
Pensarafan
otot:
Otot-otot dipensarafi dengan kata lain
otot kontraksi bila timbul impuls pada saraf (motor neuron). Saraf motorik ini
timbul dari cabang-cabang Medulla Spinalis ke beberapa serabut otot. Sekelompok
saraf ini disebut motor unit. Serabut
motor neuron yang menempel pada serabut otot disebut neuromuscular junction.
Kekeuatan kontraksi otot ditentukan oleh
jumlah serabut otot yang dirangsang. Bila banyak serabut otot yang dirangsang.
Kontraksi otot akan meningkat
Kontraksi ott membutuhkan energi yang
disuplai oleh ATP (Adenosine triphosphate). Energi ini digunakan untuk
melepaskan kepala/ujung myosin dari filamen actin. Tanpa ATP kepaka myosin akan
tetap melekat pada filamen actin sehingga otott akan tetap kontraksi.
ATP diperoleh dari 3 cara:
1. Mitokondria
di dalam sel-sel otot, melalui proses aerobik
2. Creatine
phosphate yang terdapat pada sel-sel otot
3. Bila
Creatine phosphate habis, ATP ddapat dihasilkan dari proses anaerobic (sel
tidak mendapat suplai oksigen yang cukup). Namun ATP dari hasil proses ini
tidak bertahan lama, karena hasil akhir proses ini yaitu asam laktat
menyebabkan otot nyeri dan lelah. Keadaan ini dapat terjadi bila melakukan
olahraga yang terlalu berat, yang akhirnya menyebabkan oksigem masuk tidak
cukup untuk suplai ke jaringan (oxygen
dept).
MEKANISME KERJA OTOT
Apabila
sel-sel otot berkontraksi, myosin dan actin saling mendekat untuk mepependek
sarcomere. Bila kontraksi terus berlangsung krdua ujujg filamen akan saliang
melewati (memendek dan menebal/sliding
filament theory).
Pemendekan sarcomere terjadi secara
bersamaan sepanjang serabut otot. Bila ribuan filamen actin dan myosin
berinteraksi dengan cara ini maka seluruh sel otto akan memenek.
Interaksi otot dan tulang:
Otot
rangka dihubungkan sedan tulang ole jaringan ikat yang disebut tedon. Tedon melekatkan otot pada
tulang. Bagian tedon yang tulangnya tidak bergerak disebut arigo, sedang bagian tedon pada tulang yang bergerak disebut insertin.
Biasanya
otot rangka bekerja berpasang-pasangan. Bila satu otot atau satu set otot
kontraksi, yang lainnya relaksasi. Contohnya pada otot lengan atas. Bila otot
biseps berkontraksi, terjadi fleksi pada sendi siku, sedang bila otot triseps
kontraksi, terjadi ekstensi ssendi siku. Untuk mengontrol gerakan ini
dibutuhkan kontraksi kedua otot.

Pada saat fleksi dan ekstensi sendi
siku, otot bieseps sebagai otot agoins, sedang otot biseps sebagai otot
antagonis.
Bila otot kontraksi, otot memendek
dan terjadi gerakan, keadaan ini disebut kontrasi
isotoni.misalnya otot biseps kontraksi isotonik saat dumbbell/hartel
diangkat.
Sedangkan bila otot berkontraksi,
namun tidak terjadi pemendekan otot maupun gerakan, keadaan ini disebut
kontraksi isometrik. Misalnya saat kita menarik tiang.
Semua otot mempunyai tonus tertentu,
dimanabeberapa serabut selalu berkontraksi. Keadaan ini penting, khususnya
untuk mempertahankan postur tubuh. Bila otot-otot leher, batang tubuh dan
tungkai berelaksasi, tubuh aan kolaps.
Untuk mempertahankan tubuh tetap
tegak, gunakan sense reseptor khusus
yang disebut muscle spindale, yaitu
bagian serabut saraf yang terdapat pada saraf otot. Akibat kontraksi dari serat
otot, rangsangan dari muscle spindale akan
diteruskan ke SSP yang kemudian akan memerintahkan tonus otot tetap
dipertahankan.
Diagfragma
Jaringan
otot ini berfungsi sebagai sekat yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.
Diagfragma berbentuk seperti kubah, melekat pada vertebrata lumbalis, sepanjang
iga bagian bawah dan processus xyphoideus. Otot ini ikut berperan pada pernafasan, kontraksi otot
ini pada inspirasi menyebabkan diagfragma turun/memndatar sehingga rongga dada
lebih luas dan mengakibatkan udara tersedot kedalam paru-paru.
Macam-macam Otot:
1. Menurut
bentuk dan serabutnya yaitu otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot
bentuk kipas dan otot melingkar/sphincter.
2. Menurut
jumlah kepalanya, yaitu otot berkepala dua (biceps), berkepala tiga (triceps)
dan berkepala empat (quadreceps).
3. Menurut
pekerjaannya, yaitu:
a. Otot
sinergis, kelompok otot yang bekerja bersama-sama untuk melakukan satu tugas.
b. Otot
antagonis, kelompok otot yang kerja/tugasmya berlawanan
c. Otot
abductor, bekerja menggerakkan anggota menjahui tubuh
d. Otot
adductor, berkerja menggerakkan anggota mendekati tubuh
e. Otot
fleksor, bekerja melipat sendi
f. Otot
ekstensor, meluruskan sendi
g. Otot
pronator, mensejajarkan radius dan ulna (memutar keluar)
h. Otot
supinator, menyilangkan radius dan ulna (memetur keluar)
i.
Endorotasi, memetar ke dalam
j.
Eksorotasi, memutar keluar
Penaman otot:
Nama
dari otot dapat menunjukkan karakteristik dari otot tersebut, yaitu:
1. Menurut
ukuran, misalnya musculus gluteus maximus yaitu otot terbesar yang membentuk
bokong.
2. Menurut
bentuknya misalnya m. Deltoideus yaitu berbentuk delta atau segitiga.
3. Menurut
arah serabutnya, misalnya m.rectus abdominis, berjalan longitudinal sepanjang
oerut (rectus berarti lurus).
4. Menurut
tempatnya, misalnya m. Frontalis, terdapat sepanjang os frontalis.
5. Menurut
jumlah tempat melekatnya, misalnya m. Biceps brachili, mempunyai 2 tempat
melekat/origo (bi berarti dua).
6. Menurut
geraknya, misalnya m. Extensor digitorum yaitu meluruskan/ekstensi jari-jari
(digit).
OTOT-OTOT RANGKA TUBUH
Otot
kepala dibagi dalam otot-otot ekspresi wajah dan otot-otot kunyah.

Otot wajah:
Musculus frontali, terletak
di atas os frontalis bekerja mengangkat alis mata dan mengernyitkan/mengerutkan
dahi.
Musculus orbicularis oculi, bentuk
seperti pita yang melingkar disekitar rongga mata. Bekerja menutup dan membuka
kelopak mata.
Musculus orbicularis oris, otot
yang melingkari mulut. Bekerja mengecilkan mulut dan mencibirkan bibir.
Musculus buccinator, terletak
didaerah pipi, bila kontraksi pipi tertekan, misalnya saat meniup peluit atau
meniup udara keluar dari mulut. Otot ini penting untuk menahan makanan dalam
mulut agar dapat dikunyah dengan baik.
Musculus Zygomaticus, terdapat
sepanjang arcus zygomaticus (tulang pipi) sampai ke sudut mulut. Fungsinya
mengangkat sudut mulut bila tersenyum.
Otot kunyah:
Otot
kunyah digunakan sewaktu mengunyah makanan.
Musculus Masseter, berjalan
dari arcus zygomaticus ke mandibula (rahang bawah). Fungsinya sebagai otot
pengunyah karena mengankat mandibula.
Musculus Temporalis, otot
berbentuk kipas yang terletak diatas tulang temporalis. Bekerja sinergis
(bersama-sama) dengan m. Masseter.
Otot Leher
Musculus sternocleidomastoideus, terletak
pada bagian smaping leher, berjalan dari sternum ke processus mastoideus, bila
kedua otot ini bekontraksi, leher fleksi (menekuk kedepan) kepala menunduk ke
arah dada. Bila hanya sebelah yang kontraksi, kepala akan berputar earah
berlawanan.
Musculus Trapezius, otot
ini selain ke leher juga berjalan ke bahu dan punggung. M. Trapezius dibagi menjadi tiga bagian, pars descendens (bagian yang
menurun, pada leher), pars horizontalis (mendatar, pada bahu) dan pars
ascendens (bagian yang ke arah atas, pada punggung). Otot ini berjalan
dari dasar tengkorak kearah bawah berakhir di vertebra thoracalis dan scapula
lateral (tulang belakang). M. Trapezius dibelakang leher, ikut menggerakkan
scapula bila bahu diangkat atau ditarik ke arah belakang.

Otot-otot Batang Tubuh
M. obliqua interna dan eksterna, dan m. Adbominis transverus terlertak pada
dinding abdomen. M. Obliqus internal dan eksternal letaknya miring mulai dari
bawah iga ke arah pinggir atau velvis.dibawahnya terdapat m. Abdominis transverus
berjalan horizontal pada dinding abdomen, sehingga dinding abdomen menjadi kuat
dikarenakan serabut serabut ototnya erjalan saling menyilang dengan arah
berbeda (seperti papan kayu lapis). Semua otot-otot ini kencang membentuk
dinding abdomen.
Musculus Rectus abdominis, bentuknya
seperti sabuk, namun nama otot ini diambil dari arah jalannya yang lurus besar
keatas dari os pubis ke arah iga dan sternum. Otot ini terletak dilapisan
paling luar dari dinding perut yang menahan isi dari rongga dada perut. Selain
itu juga ikut berperean untuk menekuk/fleksi tulang belakang (membungkus).
Otot Bahu dan Tubuh Bagian Atas
Otot-otot
yang menggerakkan dada bagian atas (pectoral)
dan lengan:
Musculus deltoideus, suatu
otot yang besae, gempal dan berbentuk segitiga yang menutupi bahu bagian depan,
bagian atas/medial dan bagian belakang, menyebabkan lengan atas menonjol.
Berjalan dari clavicula dan scapula ke arah humerus. Otot ini mengabduksi
(mengangkat) lengan ke posisi horizontal.
Musculus Prectoralis mayor, yaitu
otot besar yang terletak anterior dada bagian atas. Otot ini berjalan (origo)
dari calvicula, juga dari sternum dan iga. Kemudian otot ini berinsersio pada
humerus. Jika telapak tangan kita saling menekan, dapat kita rasakan kontraksi
dari otot ini. Selain itu m. Oectoralis mayor bergungsi fleksi lengan dan juga
adduksi lengan, menariknya mendekati dada.
Musculus Latissimus dorsi, otot
ini lebar, berebntuk segitiga dan letaknya pada pinggang bagian bawah. Origo
pada tulang belakang bagian bawah dan melebar keatas berinsersio pada humerus,
fungsinya untuk adduksi lengan. Otot ini sangat penting untuk berenang,
mendayung dan panjat tali.
Musculus Serratus Anterior, terletak
pada dinding dada dibawah ketiak, berjalan diantara iga bagian atas dan scapula.
Fungsimya menarik scapula ke bawah dan ke depan, misalnya saat kita mendorong
sesuatu. Selain itu juga berperan sewaktu mengangkat lengan dan horizontal.

Otot-otot yang menggerakan lengan
bawah:
Musculus biceps brachi: otot
yang terletak pada lengan atas bagian depan, sangat jelas terlihat karena akan
menonjol bila lengan bawah fleksi (ditekuk). Otot ini juga berfungsi supinasi
tangan (memutar kearah luar).
Otot
fleksi yang lain yaitu Musculus corsco brachialis brachialis dan Musculus.
Musculus Triceos brachli, satu-satunya
otot yang terletak pada bagian posterior lengan atas, mempunyai 3 kepala yang
berorigo pada scapula dan humerus, dan berinsersio pada ulna. Fungsinya
meluruskan lengan atas (ekstensi), sehingga otot ini penting untuk gerak meninju.
Otot Lengan dan Tangan


Otot-otot
yang menggerakan tangan:
·
Musculus
Flexor carpi dan
extensor carpi, otot-otot yang beroringo pada tulang lenga nbawah dan
berinserio pada tulang-tulang tangan, menggerakkan pergelangan tangan dan
tangan (fleksi dan ekstensi).
·
MusculusFlexor
digitorum dan extensorn
digitorum, otot-otot berorigo pada tulang lengan bwah dan berinsersio pda
tulang-tulang tangan, fungsinya menggerakkan jari-jari.

Otot-otot
Tubu Bagian Bawah dan Paha
Otot-otot
pada bagian ini biasanya lebih besar, karena bertugas menggerakkan semua bagian
tubuh dan menahan gaya tarik bumi. Sehimgga, otot ini penting untuk menjaga
keseimbangan. Otot-otot yamng menggerakkan paha:
·
Musculus
Iliopsoas, berorio dari os i;ium dan cporpus
vetrebra lumbalis, dan berinsersio pada femur bagian depan. Otot ini berfungsi
untuk fleksi tungkai, penting dalam melangkah/berjalan, dan melompat dari
posisi membungkuk.
·
Musculus
gluteus maximus, berada dibelakang m. Gluteus maximus.
Berjalan diantara ilium dan femur. Berfungsi meng-abduksio paha.
·
Musculus
adductor, (longus, brevis, magnus dan minimus), terletak pada
bagian medial dari paha. Origo pada os pubis dan os ischium, dan insersio pada
femur. Otot-otot ini meng-adduksi paha dan saling menekan kedua paha.
Otot bokong, Paha dan Kaki


Otot-otot yang menggerakkan tungkai
bawah:
·
Mm.
Quadriceps femoris, yaitu sekelomppok otot yang berada
dibagian depan dan paha (rectus femoris, vastus medius, vastus intermedius dan
vastus leteraslis).
·
Mm.
Hamstring, yaitu sekelompok otot yang berada pada
bagian belakang paha (m. biceps femoris, m. semimembranosus, m.
semitendinosus).
·
M.
Sartorius, otot yang panjang seperti sabuk yang
berawal dari spina iliaca, kemudian menyilang kearah dalam/medial didepan paha,
selanjutnya turun melalui sisi medial sendi lutut.
Otot-otot yang menggerakkan
pergelangan kaki:
·
M.
gastrocnemius,
terletak pada bagian belakang tungkai bawah.
·
M.
Soleus, terletak dibawah m. Grastrocnemium.
·
M.
Tibialis anterior, ootot yang panjang membentuk kumparan
yang terletak dibagian depan dari tungkai bawah.
·
M.
Peroneus, otot yang ditemukan pada bagian sisi lateral
tungkai bawah.
·
M.
flexor dan extensor digitoum longus, otot yang terletak pada
bagian lateral dan posterior tungkai bawah.
FISIOLOGI SISTEM MUSKULAR
Otot
rangka merupakan suatu alat tubuh yang berperan melakukan gerak aktif sehingga
dapat menggerakkan bagian-bagian tulang, khususnya tulang yang membentuk sendi.
Istilah-istilah
dalam gerakan tubuh
1. Felxio
(pengetahuan)
2. Extensio
(pengedangan)
3. Adductio
(gerak ketengah)
4. Abductio
(gerak kesamping)
5. Ratatio
(gerak berputar)
6. Circumductio
(gerak lingkar)
GERAK-GERAK PADA ANGGOTA BADAN ATAS
Gerak lengan atas
Articulatio Humeri merupakan sendi
peluru, karena caput humeri merupakan bagian sebuah bola. Pada sendi ini dapat
dilakukan gerak-gerak sebagai berikut:
1.
Ante
dan retro fleksi
2.
Abductio
dan adductio
3.
Rotasi
Gerak lengan bawah
1. Fleksi dan ekstensi, terjadi
pada articularis dan art. Humerus radialis. Gerakan ini dilakukan oleh m.
brachialis, m. biceps brachii, m. brachio radialis, m. pronator, m. flexor
carpi radialis dan m. palmaris longus.
2. Pronasi dan supinasi, teerjadi
pada art. Humeroradialis, radioulnaris proximalis dan radioulnaris distalis.
Pronasi dilakukan oleh: m. pronaktor teres, m. flexor carpi daialis, m.
extensoe carpi radialis longus, m. pronator quadraatus, m. palmaris longus.
Gerakan ponasi lengan bawah dalam sikap ketul (fleksi) dilakukan oleh: m.
brachioradialis dan m. extensor carpi radialis longus.
Supinalis dilakukan oleh: m. biceps
brachii, m. supinator, m. brachioradialis dan m. extensor carpi radialis
longus. Gerak supinasi lengan bawah pada sikap kedang (ekstensi) dilakukan oleh
m. brachioradialis dan m. extensor carpi radialis longus.
Gerak pada tangan
1.
Fleksi
palmaris tangan
2.
Fleksi
dorsalis tangan
3.
Abduksi
radial
4.
Abduksi
ulnar
Gerak jari
1. Tangan
dapat menggenggam dengan baik karena ibu jari dapat digerakkan berhadapan
dengan jari-jari lain. Ibu jari merupaka bagian terpenting karena dapat
melakukan gerakan sirkulasi, rotasi dan fleksi.
2. Gerak
lain yang dapat dilakukan ibu jari adalah abduksi, aduksi, fleksi dan ekstensi.
GERAK-GERAK PADA ANGGOTA BADAN
1.
Gerak
pada sendi panggul (articulatio coxae)
Gerak
pada sendi ini tidak seluas pada sendi bahu (artic. humeri), karena mangkok
sendi mencakup lebih dari separuh kepala sendi dan oleh adanya ikat-ikat yang
kuat disekitar art. Coxae.
2.
Gerak
Pada Sensi Lutut (Articulatio genu)
Gerak
utama pada sendi ini yaitu fleksi dan ekstensi tungkai bawah. Tetapi dalam
posisi tungkai bawah fleksi, dapat dilakukan gerak rotasu.
3.
Gerak
Pada Pergelangan Kaki (Articulatio
talocruralis)
a. Dorsiflexion,
digerakkan oleh m. tibalis anterior, m. extensor hallucis longus dan m. ext.
Diitorum longus.
b. Plantrflexion,
digerakkan oleh m. gasticneiu dan m. sartorius (penggerak utama), m. tbialis
posterior, m. flxor hallucius longus, m. flexor digitorum longus, mm. Peroneus
longus dan brenvis.
4.
Gerak
Pada Kaki (Articulatio talotarsalis
Gerak
pada kaki ini berupa supinatio (inversio)
yaitu gerak mengangkat pinggir media kaki keatas dan gerak pronatio (eversio) yaitu gerak mengangkat pinggir lateral kaki ke
atas.
5.
Gerak
Pada Jari-Jari Kaki (Articulation tarso
transversa CHOPAT)
Kemungkinan
gerak pada sendi ini sangat sedikit, fleksi dan sedikit rotasi.
Perubahan Akibat Proses Penuan
Masa
kekuatan otot berkurang saat umur mulai
senja. Beberapa banyak penurunan ini tergantung dari teraturnya melakukan
aktifitas fisik/olahraga. Diet yang buruk juga mempengaruhi cepatnya penurunan
ini. Kekuatan otot dapat dipelihara serta ditingkatkan jika orang lanjut usia
melakukan program olahraga teratur dan sesuai dengan kemampuan. Olahraga sejak
dini dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan otot. Juga dengan olahraga,
membakar glukosa sehinggan mencegah buruknya daya tahan otot.
Beberapa
kelainan otot:
1. Dystrophy otot, kelainan
kelompok otot yang ditunjukan dengan degenerasi otot, misalnya atrofi otot,
yaitu mengecilnya sel-sel otot akibat lama tidak digunakan.
2. Foot drop, kondisi
dimana seseorang tidak dapat melakukan dorsofleksi kaki akibat kelemahan dari
otot-otot pergelangan kaki.
3.
Myocarditis,
yaitu
rahang dari otot jantung akibat overuse atau sedikit parasit
4. Kram otot, kelainan
otot yang disebabkan ganguan keseimbangan kimia atau gangguan aliran darah.
Keadaan ini dapat dialami oleh semua otot.
Kiat pemeliharaan otot:
1. Jangan
minum minuman keras, merokok, dan narkoba
2. Olahraga
teratur setdaknya 2 kali seminggu.
3. Sebelum
melakukan olahraga lakukan sengan pemanasan dan perngangan otot dan lakukan
pendinginan seseudah olahraga.
4. Makan
dengan gizi seimbang
5. Hindari
steroid dan obat-obatan lain yang mempengaruhi daya tahan otot.
Peristiwa Refleks, Gerakan dan
Postur tubuh
Tugas
utama otot skeletal (otot rangka) yaitu untuk mempertahakan tubuh agar dapat
tegak dan bergerak. Gerakan otot rangka dimulai dari impuls dari susunan saraf
pusat (SSP), sinyal diteruskan oleh neuron motorik somatik. Begitu sinyal
sampai di ujung saraf, acethylcholine dilepaskan kedalam sinaps di
“neuromuscular junction” (ujung saraf yang berhubungan dengan otot).
Tubuh
memiliki banyak otot. Gerakan otot-otot ini harus terkoordinasi agar orang
dapat bergerak sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu gerakan tubuh
melibatkan interaksi dan koordinasi dari beberapa otot walaupun fungsinya
saling tidak terkait langsung.
Jadi
otot-otot skeletal mengirim sinyal ke SSP dimana informasi ini digabungkan
menjadi satu, baru kemudian SSP memberi perintah ke otot-otot yang dilibatkan
untuk mulai gerakan.
Ada
3 tingkatan sistem saraf yang terlibat sebagai pengontrol gerakan, yaitu:
1. Medula
Spinalis
2. Batang
Otak
3. Area
motorik dan permukaan otak (cerebral)
Jadi
gerakan sadar melibatkan cortex cerebri, cerebellum dan basak ganglia dalam
rangka menkoordinasikan gerakan agar terjadi gerakan yang akurat dan mulus
sesuai keinginan. Gerakan simple atau gerakan tanpa sadar, misalnya gerak
reflek hanya melibatkan refleks spinal yang diintegrasikan dalam medulla
spinalis tanpa melalui otak. Sedangkan gerakan teratur yaitu suatu kombinasi
gerakan sadar dan gerakan refleks ynag dikintrol oleh SPP, missalnya seluruh
gerakan sehari-hari tubuh.
Kontrol Gerakan Tingkat Otak
Untuk
melakukan gerakan terkoordinasi melibatkan 3 area yaitu:
1. Cortex
Hampir
semua cortex cerebri berperan dalam mengontrol gerak, baik langsung atau
bersama-sama dengan area corcital yang lain. Brodmann area 4 dan 6 adalah
cortex motor. Area 4 terletak didepan gyrus central.
Area
6 mempunyai 2 fungsi yaitu:
·
Bagian lateral adalah premotor area,
yang ikut mengontrol otot-otot axial dan proksimal
·
Bagian medial adalah supplementary motor
area sebagai projeksi dari neuron yang mensarafi unit motor otot prksimal.

Bagian Gangliaf
Fungsi
utama dari basal ganglia yaitu sebagai pemberi perintah mulai daan berhenti
gerakan. Kerusakan daerah ini menyebabkan:
1. Akinetic-rigit syndrome,
yaitu gangguan gerakan akibat meningkatnya tonus otot, misalnya penyakit
Parkinson (diderita sekitar 1% dari orang tua berumur lebih dari 50%).
2. Diskinesia,
gangguan dari gerakan otot-otot tidak sadar, misalnya “chorea”.
Cerebelum
Fungsi
cerebellum (otak kecil) mengatur posture dan gerakan serta berpengaruh pada
tonus otot, gerakan mata dan keseimbangan. Cerebelum mengatur informasi
proprioseptif pada otot dan posisi sendi saat gerakan yang diperintahkan
oleh area kontrol motorik. Cerebelum
dibagi menjadi beberapa lobus. Tiap-tiap lobus mempunyai peran sendir:
1. Archicerebellum (vestibulocerebellum),
yaitu lobus flocculonodullar. Tugas lobus ini mengatur keseimbangan dan gerakan
otot mata (vestibulo-ocular reflex)
2. Paleocerebellum (spinocerebellum),
terdiri ari vermis dari lobus anterior, pyramis, uvula dan paraflocculus lobus
posterior. Tugasnya menontrol otot-otot tubuh proksimal dan otot-otot axial.
3. Cerebrocerebellum, terdiri
dari hemisfer lateral. Tugasnya sebagai pencana gerak, mengontrol otot-otot
tubuh distal.

Kontrol Gerak Tingkat Medula Spinalis
Gerak
tidak sadar disadari pada refleks yang melibatkan organ pengindraan dan otot
(efektor).

Refleks Spinal
Gerakan
refleks yaitu gerakan cepat sebagai respons terhadap beberapa rangsangan
spinal. Neuron motorik menerima input dari indera perifer dalam otot (muscle
spindale dan golgi tedon), sendi kulit (sentuhan/raba, suhu, tekanan dan
nyeri). Sebagi contoh bila seseorang
terinjak sesuatu yang tajam, otot fleksor tungkai atas segera berkontraksi
untuk mengangkat tungkai bawah (fleksi) menghindar dari obyek tajam. Muscule
spindale, memonitor panjang otot dan kecepatan kontraksinya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar