Kamis, 27 Oktober 2016

7. DIGASTIVA

7. DIGASTIVA (SISTEM PENCERNAAN)
A.    MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada makhluk hidup (manusia dan hewan). Mulut biasaya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupaka jalan masuk untuk semua pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri atas manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius dihidung an lebi rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludan akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung anti bodi dan enzim misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang protein secara langsung. Proses menelan dilakukan secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Image result for anatomi kerongkongan manusia                  Image result for anatomi mulut dan lidah
                                                            Anatomi Mulut dan Lidah

Bibir :
            Permukaan bibir dilapisi epitel berlapis gepeng, dibawahnya terdapat otot (m. Orbicularis oris), kelenjar abialis dan syaraf sensoris serta pembuluh darah.
Fungsi bibir antara lain:
1.      Mengolah suara agar dapat berkata jelas
2.      Menunjang perasaan misalnya senyum, meingis, atau mencium

Pipi:
Terdiri dari:
1.      M. Buccinator
2.      Ductus (saluran) kelenjar parotis
3.      Pembuluh darah, lemak, syaraf


Image result for anatomi m.buccinators
Fungsi pipi untuk membantu proses mengunyah dan meniup
Gingiva (gusi):
Terdiri ari jaringan fibrous padat, licin serta halus. Dibawahnya berhubungan dengan periosteum terdapat kantong (alveoli) tempat beradanya gigi.

Image result for anatomi gingivaImage result for anatomi gingiva  Image result for anatomi gingiva
                                                                        Cross section of jaw


Palatum (langit-langit mulut):
Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.      Palatum durum: (keras)/ bagian anterior terdiri dari epitel berlapis gepeng
2.      Palatum mole (lunak)/ bagian posterior: berhubungan degan rongga hidung.
Lidah:
Lidah memiliki permukaan yang  kasar karena ada tonjolan yang disebut palpila. Terdapat 3 jenis palpila yaitu:
1.      Palpila filiformis (fili = benang); berbentuk seperti benang halus
2.      Palpila sikumvalata (sirkum = bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah
3.      Palpila fungiformis (fungi = jamur); berbentuk seperti jamur
Tunas pengecap adalah bagian pengecpa yang ada dipinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyongkong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyongkong berfungsi untuk menompang.

                                    Image result for anatomi lidah
Selain berppungsi sebagai pengecapan rasa dan membantu proses pengunyahan, bersama bibir lidah juga berfungsi mengolah suara agar dapat berbicara jelas.
Kelenjar ludah, terdiri dari:
1.      Glandula parotis:
·         Letaknya di mandibula posterior bawah telinga
·         Mengandung banyak enzym dan antibodi
2.      Glandula submandibular:
·         Terletak dibawah mandibula (rahang bawah)
3.      Glandula sublingualis:
·         Dibawah lidah
·         Mengandung banyak protein





Saliva (air liur):
Pada orang dewasa dapat diproduksi hingga ± 1- 1,5 lt/hari, 99% terdiri dari air dengan pH 6.8-7.00.
Fungsi saliva:
1.      Membersihkan mulut dan dibuang di esofagus
2.      Mengandung enzim lisosom (yang bersifat antiseptik) dan immunoglobin A
3.      Oral comfort (agar mulut terasa lebih nyaman) dan untuk menyuci rongga mulut
4.      Mengubah makanan untuk menstimulir pengecapan
5.      Membentuk bolus (memadatka makanan), akibat kentalnya saliva
6.      Mencerna karbohidrat oleh enzym amylase
Produksi saliva dirangsang oleh:
1.      Pikiran, penglihatan, penciuman, makanan dalam mulut
2.      Impuls atau rangsangan dari cortex cerebri & medulla oblongata
Beberapa istilah dalam pencernaan makanan menurut tahap-tahapnya:
1.      Ingestion: memasukann makanan kedalam mulut.
2.      Mastication: proses mekanis, megunyah sehingga makanan bercampur dengan ludah.
3.      Disgetion: proses pencernaan
4.      Absorbtion: proses penyerapan
5.      Assimilation: proses penggunaan makanan yang diserap
6.      Elmination: proses pensortiran/ makana yang takberguna lagi
TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk
            Image result for tenggorokan                 Image result for tenggorokan
            Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini juga terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Saatmenelan, makanan dihalangi masuk ke dalam saluran nafas oleh epiglottis.
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang pertama choana. Rongga ini berhubungan dengan rongga mulut dengan perantara lubang yang disebut ismus fausium.
Faring terdiri dari:
1.      Bagian superior: bagian yang tingginya sama dengan hidung
2.      Bagian media: bagian yang tingginya sama dengan mulut
3.      Bagian inferior: bagian yang tingginya sama dengan laring
Bagian superior disebut nasofaring (dibelakang rongga hidung). Pada esofaring bermuara tuba eustacius yang menghubungkan tekak dengan ruang telinga tengah. Bagian media disebut orofaring (dibelakang rongga mulut), bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah. Bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
Disini juga terdapat otot-otot (m. Contrictor pharyngeus inferior, medius dan superior).
KERONGKONGAN
            Kerongkongan adalah tabung (tube berotot) pada vetebrata yang dilalaui sewaktu makanan mengalirdari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus (dari bahasa yunani: oeso= “membawa”,dan phagus = “memakan”).
Image result for gambar anatomi dan fisiologi kerongkongan                   Image result for kerongkongan beserta ukuran                            
            Esophagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut hestologi esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1.      Bagian superior (sebagian besar otot rangka)
2.      Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3.      Bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
Panjang saluran ini dari pharynx ke gester sekitar 20 – 25 cm, bercalan didepan columna vertebralis dan menembus diaphragma masuk gester ± setinggi thoracal XI. Esophagus terdiri dari jaringan fibromuscular yang membentuk otot sirkuler dan longitudinal. Makanan dari esophagus masuk gaster melalui proses peristaltik dan berlanjut sampai colon.
LAMBUNG (GASTER)
Merupakan organ otot yang berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu:
1.      Kandia
2.      Fundus
3.      Antrum
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang biasa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung kedalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi serta ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
1.      Lendir: lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, dapat menyebabkan kerusakan yang mengarah terbentuknya tukak lambung.
2.      Asam klorida (HCL): asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin yang erguna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh baerbagai bakteri.
3.      Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
Pada orang dewasa, cairan lambung dihasilkan ± 2 – 3 lt/hari dengan pH 1,5 – 3,00. Ada 2 sel yang mengeluarkan cairan lambung yaitu :
1.      Sel parietal: mengeluarkan asam lambung
2.      Sel zymogen: mengeluarkan enzim pepsinogen
Fungsi lambung antara lain:
1.      Bakteriostratik: menghambat kuman masuk
2.      Mengubah pepsinigen menjadi pepsin
3.      Membantu pencernaan protein oleh pepsin
Produksi atau pengeluaran cairan lambung dikontrol oleh 2 makanisme, yaitu:
1.      Neural (saraf):
a.       Fase psikis: saat melihat atau mencium makanan
b.      Fase gastic: rangan dari makanan pada permukaan lambung
2.      Hormonal: sel G pada antrum gaster mengeluarkan hormol gastrin yang merangsang pengeluaran cairan lambung.        
                                          Image result for gambar anatomi dan fisiologi lambung
USUS HALUS (USUS KECIL)
            Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari sistem pencernaan yang terletak antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darh yang mengandung zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melupasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pemecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah enzim yang mencerna protein, gula dan lemak,
            Lapisan usus halus; lapisan mukosa (sebelaj dalam), lapisan otot melingkar (muskulus sirkuler), lapisan otot memanjang (muskulus longitudinal) dan lapisan serosa (bagian luar).
            Panjang seluruh usus halus atara 2 – 8 meter dimana 1-2 meter adalah jejenum.
Usus halus membentuk lipatan sirkuler yang disebut plica circularis Kerckringi dengan lebar sekitar 8 mm. Juga terdapat kelenjar pada usus halus yaitu kelenjar Lieberkuhni. Pada usus halus banyak mengandung jaringan limfoid yang disebut plaque pyeri.
            Selain itu terdapat sel Goblet yang menghasilkan mucus (lender). Enzim pencernaan yang diproduksi jejenum dan ileum yaitu enzim amino peptidase yang memecah peptide menjadi glukosa:
·         Enzim Maltase:mengubah maltose glukosa
·         Enzim Lactase: mengubah lactosa menjadi glukosa
·         Enzim Sucrase: mengubah sucrose menjadi glukosa
Image result for gambar anatomi dan fisiologi usus halus
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.      Duodenum (usus dua belas jari)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagaian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai drai bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Panjang 12.5 cm (12 jari), merupakan orgn retroperitonel ( yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput periotoneum).
pH usuh dua belas jari yang normal sekitar 9.pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan  makanan ke dalam usus dua belasj jari, yang merupakan bagian utama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2.      Jejenum
Jejenum adalah bagian kedua dari usus halus, diantara duodenum dan ileum. Pada orang dewasa panjang, panjang seluruh usus halus antara 2 – 8 meter, 1- 2 meter adalah bagian jejenum. Jejenum dan ileum digantungkan dala, tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam jejenum berupa muskus dan terdapat jonjot usus (vili) yang memeperluas permukaan dari usus. Secara histologi dapat dibedakan dengan duodenum, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara histoligis pula dapat dibedakan dengan ileum, yakni sedikitnya sel goblet dan plak penyeri. Sedikit sulit untuk membedakan jejenum dan ileum secara makrokopis.
Jejenum diturunkan dari sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa inggris modern. Arti aslinya dalam bahasa latin, “jejunus”, yang berarti “kosong”.
3.      Ileum
Ileum (usus penyerapan) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia panjang ileum sekitar 2-4 m, terletak setalah duodenum dan jejenum kemudian dilanjutkan oleh usus buntu (coecum dan umbai cacing). Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
USUS BESAR (KOLON)
            Usus besar atau kolon  dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdir
1.      Kolen asendens (kanan)
2.      Kolon transversum
3.      Kolon desendens (kiri)
4.      Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri didalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting. Sperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan ganguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare. Pajang  usus besar ± 1,5 meter
Image result for gambar anatomi dan fisiologi usus besar
Fungsi usus besar antara lain:
1.      Menyerap air dari feses
2.      Menampung residu yang akan dibuang
3.      Absorbsi air, elektrolit, vitamin
4.      Sintesa vit K, vit B oleh bakteri yang normal berada di kolon
5.      Sekresi mucus/lendir yang berfungsi melicinkan sisa-sisa makanan (faeces)
Bakteri yang terdapat pada colon antara lain
1.      Esherechia Coli
2.      Bacteriodes fragilis
3.      Enterobacter Aerogenes
4.      Clostridium perferingens (welchi)
Bakteri-bakteri ini berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan dan juga menghasilkan vitamin B12 dan vitamin K yang peting dalam proses pembekuan darah.
USUS BUNTU (COECUM)
            Usus buntu atau sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang ber hubungan dengan usus penyerapan serta bagian kolon asendens dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan herbivora eklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
            Coecum merupakan bagian usus besar yang membesar dengan ukuran panjang 6,25 cm dan lebar 7,5 cm. Coecum terletak pada fossa iliaca dextra dan mengandung banyak jaringan limfoid.




UMBAI CACING (APPENDIX)
            Umbai cacing atau apendix adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau rahang umbai cacing. Apendisitis  yang parah akan menyebabakan apendikspecah dan membentuk nanah didalam rongga abdomen atau peritonitus (infeksi rongga abdomen).
            Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau bahasa inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Pada orang dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda, bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak peritoneum. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi. Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
RECTUM DAN ANUS
                                                Related image
Rektum (bahasa latin; regere, “meluruskan, megatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika  kolon desendens penuh dan tinja masuk kedalam rektum dan juga feses dengan ukuran tertentu dapat merangsang saraf efferent ke medula spinalis dilanjutkan ke cortex cerebri, sehingga timbul keingina untuk buang air besar (BAB). Panjang rektum sekitar 12 cm terdapat otot (m. Levator ani) yang berfungsi mengangkat anus. Juga mengandung pembuluh darah a. Haemorrhoidales superior dengan vena-vena yang membentuk plexus sampai ke Anus.
            Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Panjang anus sekitar 2,5-4 cm, dimana dibagian bawah (distal) terdapat m. Sphincer ani internus dan  externus yang fungsinya menahan keluarnya feses bila belum ingin dikeluarkan.
            Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan a nus diatur oleh otot sphincerter. Faeses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar-BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Feses yang dikeluarkan sehari-hari sekitar 100-150 gr terdiri dari sisa makanan berbentuk padat 30-50 gram dan air 70-100 gram, berisi serat/ cellulosa, epitel sel, garam, pigmen dan stercobilin (yang memberi warna kunung feses).
PANKREAS
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum.
Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu:
1.      Asini: menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2.      Pulau pancreas: menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan kedalam doudenum dan melepaskan kedalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, kabohidrat, dan lemak. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Hormon penting yang dihasilkan pankreas adalah insulin dan glucagon yang beroeran dalam mengatur kadar gula dalam darah.
HATI
            Hati adalah sebuah kelenjar yang terbesar didalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
            Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat.
                                    Image result for gambar anatomi dan fisiologi hati
Hepar merupakan kelenjar terbesar ditubuh yang menghasilkan:
1.      Empedu: zat yang penting dalam pencernaan
2.      Albumin dan Globulin
3.      Faktor pembekuan
4.      SGOT dan SGPT
Berat hepar pada laki-laki sekitar 1,4 – 1,6 kg sedang pada wanita 1,2 – 1,4 kg. Tempatnya di rongga perut diperkuat oleh ligamen teres hepatis dan falciformis. Mendapat darah dari a. Hepatica dan vena porta. Pada Lobus dextra terdapat vesica fellea (kandung empedu) dan vena porta. Pada hepar terdapat sel Kupffer yang berfungsi memfagosit (memakan benda asing dan bakteri). Empedu yanng dihasilkan dialirkan ke usus melalui canaliculi ke ductus interlobus, ductus hepaticus, ductus choledochus dan ke usus.
            Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan opembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena pirta terbagi  menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yamg masuk diolah.
            Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Fungsi hepar antara lain menghasilkan zat-zat berikut:
1.      Empedu
a.       Dari darah merah diubah menjadi bilirubun dan biliverdin.
b.      Cairam viscous (kental) dengan pH 7-8, rasanya pahit, bewarna hijau kuning sampai coklat.
c.       Diproduksi sebanyak ±500-700cc/hari terdiri dari 97% air dan 0,7 gr bilirubin
d.      Berfungsi untuk melaluratkan lemak untuk diabsorbsi
e.       Memberi warna atau bau pada feses
f.       Mengaktifkan enzim lipase da proteolytic
g.      Diekresikan melalui 2 jalan:
-          Melalui  feses: stercobilin
-          Melalui urin: urobilin
2.      Cholestrol
3.      Albumin: berperan mengatur tekanan osmotik plasma
4.      Globulin: berperan kepada kekebalan tubuh
5.      SGOT (Serum Glutamic Oxalo Transaminase): kadarnya meninggi pada gangguan hati dan infark miokard
6.      GGPT  (Serum Glutamic Pyruvat Transaminase): kadarnya meninggi pada kerusakan hepar
7.      Faktor-faktor pembekuan:
a.       Fibrinogen (factor I)
b.      Prothombin (factor II)
c.       Faktor-faktor 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13
8.      Heparin: mencegah pembekuan darah
9.      Glikogen: disimpan dan dipecah kembali menjadi glukosa bila kadar glukosa darah rendah
10.  Lemak: asam lemak disimpan bersama vitamin yang larut dalam lemak
11.  Detoksifikasi: menetralkan obat-obatan dan hormon dioksida dan diikat oleh asam glukoronat.




KANDUNG EMPEDU (GALL BLANDER)
                                                         Image result for gambar anatomi dan fisiologi kandung empedu(gall bladder)
Kandungan empedu (bahasa inggris: gallblander) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandungan empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap (bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yan dikandungnya). Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1.      Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2.      Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolestrol.
Enzim-enzim pencernaan, meliputi:
1.      Saliva: amilase
2.      Lambung: pepsin
3.      Pancreas: tripsin, chymotrypsin, amilase, lipase
4.      Mukosa usus kecil: kabohidrat termasuk isomaltase, laktase, maltase, sucrase.
PERITONEUM

            Peritoneum adalah selaput/membran serosa yang tipis transparan yang meliputi rongga perut da pelvis. Selaput ini terdiri dari dua lapis, lapis paling luar melekat pada dinding perut (peritoneum parietalis) dan yang membungkus organ dalam perut (peritoneum visceralis). Diantara kedua lapis ini berisi sekitar 50 ml cairan yang berfungsi agar tidak terjadi gesekan langsung dari kedua lapis selaput ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar