8. NERVOUS (SISTEM PENSARAFAN)
Anatomi
sistem pensarafan mempunyai fungsi mengumpulkan informasi-informasi, baik dari
dalam maupun dari luar tubuh dan kemudian informasi ini diteruskan ke otak
(sistem efferen) untuk dianalisis, selanjutnya mengirimkan impuls melalui
sistem efferen untuk direspon sesuai dengan yang diinginkan.
Sel
Saraf :
Saraf
terdiri dari sel-sel khusus yang disebut sel saraf atau neuron yang dapat saling
berkomunikasi antar sel saraf atau dengan sel-sel lain dalam tubuh. Sebuah sel
saraf neuron terbagi menjadi 3 bagian :
1. Badan
sel, yang didalamnya terdapat necleus
2. Dendrit,
struktur seperti rambut disekeliling badan sel, yang berfungsi menerima sinyal
3. Axon
(serat saraf), panjangnya bervariasi dari 1mm sampai 1 meter. Fungsinya
menyalurkan sinyal yang dipancarkan neuron. Axon terbungkus oleh selaput
seperti lemak yang disebut myelin, yang berperan sebagai isolator. Selanjutnya
impuls dilanjutkan secara cepat ke axon lain melalui Nodus Ranvier sampai ke
ujung axon.
Sebuah
neuron dapat berhubungan dengan beberapa ribu neuron lain. Tempat kontak antara
ujung axon dari satu sel saraf dengan dendrit dari sel saraf lain disebut Sinaps.
Pesan-pesan yang disampaikan ke dan dari otak berbentuk impuls listrik (action
potential) yang ditimbulkan oleh perubahan kimia yang terjadi sepanjang axon.
Pada sinaps impuls menyebabkan pengeluaran zat yang disebut neurontransmitter (acetylcholine atau dopamine) yang selanjutnya akan meneruskan impuls ke neuron
berikutnya. Perjalanan impuls sepanjang rantai neuron ini sangat cepat,
mencapai lebih dari 250 mil per jam. Berbeda dengan sistem lain, misalnya
sistem endokrin yang memerlukan waktu beberapa jam untuk direspon dengan
pengeluaran hormon.
Sel-sel
saraf tubuh umumnya bergabung dalam kelompok-kelompok. Dalam otak dan medulla
spinalis, kumpulan/kelompok neuron ini disebut nucleus atau daerah abu-abu
(karena bagian ini bewarna abu-abu). Bagian luar dari otak dan medulla spinalis
disebut Ganglia. Daerah sisanya dari sistem saraf adalah lintasan axon yang
dikenal dengan daerah putih, karena
warna lapisan myelin.
Masukan
pesan (input) ke sistem saraf bentuk pasca indera kita: raba/nyeri,
penglihatan, perasa, penciuman, dan suara/pendengaran. Nyeri, suhu dan tekanan
dikenal sebagai indera sosmaic (sosmantic sense). Reseptor sensorik
diklasifikasikan menurut tipe energi yang dapat di deteksi dan di respon:
1. Mechanoreceptor:
pendengaran dan keseimbangan, peregangan.
2. Photoreceptors:
sinar
3. Chamoreceptor:
penciuman dan perasa, seperti sensor internal dalam saluran cerna dan sistem
sirkulasi
4. Thermoreceptor:
perubahan suhu
5. Electroreceptor:
mendeteksi arus listrik di lingkungan sekitar
PEMBAGIAN SISTEM SARAF
Secara
umum sistem saraf dibagi menjadi 2 bagian besar:
1. Sistem
Saraf Pusat (SSP), terdiri dari otak dan medulla spinalis pada SPP kumpulan
neuron disebut Nukleus.
2. Sistem
Saraf Perifer ()SSPe), terdiri dari banyak jaringan saraf dan saraf otak yang
menghubungkan tubuh ke otak dan medulla spinalis, SSPerifer dibagi lagi
menjadi:
a. Sistem saraf otonom
(mengontorol tanpa sadar/involuntary dari organ-organ dalam tubuh, pembuluh
darah, otot-otot polos dan otot jantung), terdiri dari sistem saraf simpatik
dan parasimpatik.
b. Sistem saraf somatic
(memngontro secara sadar/voluntary dari kulit, tulang, sendi dan otot rangka)
Di
SSPer, kumpulan neuron disebut Ganglia.
STRUKTUR OTAK
Otak sebagai pusat pengontrol tubuh
adalah salah satu organ tubuh orang dewasa yang terbesar, terdiri dari sekitar
100 miliyar neuron.
Otak
dibagi dalam 4 bagian:
1. Cerebrum
2. Cerebellum
3. Diencaphalon
(thalamus, hypothalamus)
4. Batang
otak (medulla oblongata, pons, otak tengah/midbrain) yang dilanjutkan dengan
medulla spinalis.
Cerebrum
Bagian terbesar dari otak yaitu
cerebrum (otak besar), terbagi dalam 2 sisi, hemispher cerebiri kiri dan kana
yang kedua sisi ini dihubungkan oleh corpus
callosum. Kedua sisi otak ini sama persis bentuk dan ukurannya, juga
fungsinya sebagai pusat untuk menerima informasi sensorik (aferens) dan untuk
menyalurkan respon motorik (eferens). Sisi kiri menerima dan mengirim informasi
dari dan kesisi kanan dari tubuh dan sebaliknya.
Selain itu beberapa fungsi
intelektual juga terpusat baik dari hemisfer kiri dan kanan. Hemisfer di ungkus
oleh lapisan abu-abu yang disebut cortex
cerebri. Tiap hemisphere dari cortex cerebri ini terbagi atas 4 lobus oleh
sulcus dan girus. Sulcus yaitu bagian lekuk/parit dari ptak,sedang girus bagian
tonjolan-tonjolan/pematang pada permukaan otak.
Keempat
lobus berperan dalam fungsi spesifik:
1. Lobus
Frontral: mengontrol gerakan-gerakan yang halus/mulus dan indera penciuman.
Juga sebagai pusat untuk berfikir, membuat keputusan dan berbicara (area Broca,
pada hemisfer kiri)
2. Lobus
Pariental: mengkoordinasi informasi aferen yang berhubungan dengan nyeri, suhu,
bentuk, pola, rupa, tekanan dan posisi. Berberapa fungsi memori juga terdapat
disini.
3. Lobus
Temporal: berperan dalam hal mimpi, daya ingat dan emosi, Juga sebagai pusat
fungsi pendengaran.
4. Lobus
Occipital: berperan dalam fungsi penglihatan.
Selain
keempat lobus tadi juga terdapat area
yang disebut ganglia basalis, suatu
kumpulan dari neuron dan merupakan bagian dari sistem extrapyramidal. Extrapyramidal berperan pada pengaturan sikap tubuh
(postur) dan gerakan-gerakan kasar berlawanan dengan gerak mulus/halus yang
dikontrol oleh lubos frontalis). Ganglia Basalis menerima input eferen dari
cortex cerebri dan thalamus, dan sinaps-nya terdapat pada batang otak dan
medulla spinalis.
Secara
umum cerebrum berfungsi sebagai:
1. Kesadaran:
mengenali diri sendiri dan lingkungannya
2. Pemikiran,
pertimbangan, daya ingat
3. Penglihatan,
pendengaran, sentuhan
4. Bicara,
bahasa
5. Mengontrol
gerak motorik (kasar dan halus/mulus)
6. Fungsi
emosi
CEREBELLUM
Struktur
otak kedua terbesar yaitu cerebellum (otak kecil), terletak dibawah cerebrum
(otak besar). Seperti juga cerebellum terdiri dari dua hemisfer dan bagian
korteks abu-abu. Dia menerima atau melanjutkan informasi melalui batang otak.
Cerebellum melakukan 3 fungsi utama yang semuanya bertugas mengontrol gerakan
otot-tulang, yaitu:
1. Keseimbangan
batang tubuh
2. Tegangan
otot, refelk-refleks spinal, sikap (posture) dan keseimbangan anggota gerak
(lengan, tungkai)
3. Mengontrol
gerakan motorik dan bola mata
Gerakan
atau penyakit yang diderita cerebellum (abes, pendarahan,tumur,trauma) akan
menyebabkan ataxia (gerakan otot tak
terkoordinasi), tremor dan gangguan gerak lenggang dan keseimbangan. Juga dapat
terjadi gangguan kemmpuan seseorang untuk berbicara, makan dan melakukan
tugasnya sehari-hari. Kehilangan fungsi dari cerebullum tidak menyebabkan
kelumpuhan.
Diencephalon
Lokasi
Diencephalon berada diantara
cerebrum dan otak tengah (midbrain), terdiri dari beberapa struktur penting, dua
diantaranya yaitu:
1. Thalamus,
daerahnya luas, bilateralnya (thalamus kiri/kanan), berfungsi sebagai sinaps
utama atau pusat relay yaitu menerima atau merelay informasi sensorik ke/dari
korteks cerebiri termasuk diantaranya pusat nyeri atau hal-hal yang menyenangkan.
2. Hypothalamus,
sekumpulan ganglia yang terletak dibawah thalamus dan berhubungan erat dengan
fungsi kelenjar hipofise. Beberapa fungsinya antara lain: mengontrol setiap
terjadi perubahan suhu tubuh, mrngontrol aktifitas otonom dan mengatur system
saraf simpatik dan parasimpatik, mengontrol kerjakelenjar hiposife/sistem
endokrin, mengatur nafsu makan, berhubungan dengan fungsi mekanisme siaga dan
emosi serta penyakit psikosomatis.
Secara
ringkas disimpulkan fungsi Diencephalon yaitu:
1. Integrasi
gerak motorik/otot sadar
2. Integrasi
presepsi/sensorik/pikiran/akal dari tubuh
3. Pengatur
suhu tubuh
4. Pengatur
nafsu makan
Batang otak (brain stem)
Terdiri
dari medula oblongata, pons dan midbrain (mensencephalon), mengontrol fungsi
kehidupan dasar (fungsi vital). Dari ketiga bagian ini medula oblongata (MO)
merupaka bagian paling penting. Dengan kata lain penyakit atau cedera pada MO
akan mempengaruhi fungsi vital tubuh atau dapat berakibatkan fatal. Semua
fungsi batang otak berhubungan dengan saraf otak III-XII.
Secara
ringkas fungsi batang otak berhubungan dengan:
1. Pernafasan
2. Denyut
jantung
3. Tekanan
darah (vasokonstriksi) atau diameter pembuluh darah (medulla)
4. Pusat
refelks pada pupil dan gerak mata (midbrain, pons) dan refleks muntah, batuk,
bersin, menelan atau tersendak (medulla).
Suplai darah
Struktur
ateri yang berkelok-kelok mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otak. Di
batang otak dua arteri vertebralis measuk melalui vertebra cervicalis-1 (VCI),
kemudian bergabung membentuk arter basilaris. Ateri basilaris berjalan terus
bersama dua a. Carotis intera masuk ke rongga tengkorak melalui lubang pada
dasar tengkorak bergabung ke circuluc willis.
Saraf cranial
Saraf
cranial ada 12 pasang. Beberapa diantaranya membawa informasi dari organ
pengindera ke otak,beberapa megontrol otot dan yang lain berhubungan
dengankelenjar atau organ dalam tubuh.
SARAF
|
TIPE
|
FUNGSI
|
I
Nervus Olfactorius
|
sensorik
|
Penciuman
|
II
N. Opticus
|
sensorik
|
Penglihatan
|
III
N. Oculomotoris
|
motorik
|
Gerak otot-otot kelopak mata dan bola
mata
|
IV
N. Trochlearis
|
motorik
|
Otak bola mata
|
V
N. Trigeminus
|
campuran
|
Sensorik: perasaan/peraba daerah wajah
dan mulut (nyeri & sentuh)
Motorik: mengunyah
|
VI
N. Abducens
|
motorik
|
Gerak bola mata
|
VII
N. Facialis
|
campuran
|
Sensorik: indera rasa (taste)
Motorik: otot-otot wajah dan sekresi
kelenjar luda air mata
|
VIII
N. Auditoris
|
sensorik
|
Pendengaran dan keseimbangan
|
IX
N.Glossopharyngeus
|
campuran
|
Sensorik: indera rasa (taste)
Mootorik: menelan
|
X
N. Vagus
|
campuran
|
Saraf utama dari sistem saraf parasimpatis
(merangsang organ pencernaan, mengurangi denyut jantung)
|
XI
N. Accessorius
|
motorik
|
Menelan, menggerakkan kepala dan bahu
|
XII
N. Hypoglossus
|
motorik
|
Otot-otot lidah
|
Medula spinalis (Sumsum tulang
belakang)
Medula
spinalis (MS) terletak didalam rongga spinal, mempunyai dua fungsi utama:
1. Merupakan
jalur konduksi ke dan dari otak (aferens/eferens)
2. Merupakan
pusat refleks dari refleks spinal
Tiga puluh satu pasang saraf
spinalis keluar dari MS ini. Tidak ada nama khusus dari saraf-saraf ini.
Penamaan hanya menurut tempat keluarnya diantara ruas tulang belakang, yaitu: 8
saraf cervicalis (C1-C8), 12 Thoracalis (T1-T12), 5 Lumbalis (L1-L5), 5
Sacralis (S1-S5) dan coccygeus.
Setiap
saraf mempunyai 2 akar yang berhubungan dengan MS. Bagian posterior (dorsal)
adalah akar motorik. Reseptor sensorik mengirim informasi melalui saraf spinal
ini ke MS (yang kemudian akan diteruskan ke otak).
Saraf Perifer
Seluruh saraf spinal cervicalis
mengontrol gerak otot-otot bahu dan lengan serta menerima semua input sensoris
dari kulit, otot, tulang dan sendi. Setelah meninggalkan canalis vertebralis
saraf-sarah spinal ini bergabung membentuk saraf perifer. Gabungan saraf spinal di daerah leher disebut Plexus
brachialis, kemudian bercabang-cabang menjadi beberapa saraf perifer.
Saraf spinal throracalis tidak
bergabung menjadi plexus. Akar anterior mengontrol otot-otot perut dan
punggung, akar posterior menerima informasi dan abdomen/perut, kulit, otot-otot
dan sendi-sendi daerah dada serta punggung bagian atas. Saraf-saraf Lumbalis
dan Sacralis didaerah pelvis juga membentuk plexus sesudah keluar dari canalis
vertebralis yang disebut Plexus Lumbosacralis, yang
mengontrol gerak dan menerima informasi dar iekstremitas inferior (tungkai),
kandung kencing dan usus besar.
Meningen dan Cairan Cerebrospinal
Otak dan medula spinalis (MS)
dilapisi oleh selaput pelindung yang disebut meningen. Selaput bagian luar disebut durameter, keras, bewarna putih, merupakan jaringan pengikat
fibrous yang menempel pada tulang tengkorak dan vertebra (tulang belakang). Di
beberapa tempat selaput ini membelah menjadi dua membentuk rongga yang disebut sinus durameter yang mengumpulksn darah
vena sebelum kembali ke sintem sirkulasi, selaput otak bagian tengah disebut membran arachnoid, jaringan ikat seperti
anyaman yang tipis dan menempel pada selaput otak bagian dalam yang disebut piamater. Dibawah membran arachoid
terdapat rongga subarachnoid yang berisi cairan cerebrospinal. Piamater
merupakan selaput yang sangat tipis dan menempel mengikuti seluruh permukaan
otak dan MS.
Cairan cerebrospinal adalah cairan
jernih yang berfungsi sebagai bantal pelindung disekitar dan dalam susunan
saraf pusat. Cairan ini juga mensuplai zat makanan yang diserap dari darah dan
kemudian membawa zat sisa untuk dikeluarkan kembali melalui darah. Cairan ini
selalu berganti, diproduksi oleh plexus
choroideus dalam ventricle lateral otak. Dari sini
cairan
mengalir ke ventrikel lanteral otak. Dari sini cairan mengalir ke ventrikel
III, kemudian melalui aquaductus cerebralis centralis di MS dan kemudian keluar
ke rongga subarachnoid. Sesudah itu kembali ke vena-vena dari otak.
FISIOLOGI SISTEM PENSARAFAN
Fungsi utama saraf perifer:
Fungsi utama dari saraf-saraf
Plexus Bracialis
Nama saraf perifer
|
Aksi
|
N. Axillaris
|
Fleksi dan abduksi bahu
|
N. Musculocutaneous
|
Fleksi sendi siku
|
N. Radialis
|
Ekstensi sendi siku, pergelangan
tangan dan jari-jari
|
N. Medianus
|
Fleksi pergelangan tangan dan
jari-jari
|
N.Ulnaris
|
Keterampilan jari-jari
|
Fungsi utama dari saraf-saraf
Plexus Lumbosacralis
Nama saraf perifer
|
Aksi
|
N. Femoralis
|
Ekstensi lutut
|
N. Sciatica
|
Fleksi lutut
|
N. Tibialis
|
Fleksi pergelangan kaki dan jari
kaki
|
N. Peroneus
|
Ekstensi pergelangan dan jari
kaki
|
N. Pudendus
|
Sphincter anus dan urethral serta
ereksi
|
Sistem
saraf otonom
Sistem
saraf otonom ini terdiri dari neuron motorik yang berada dalam saraf spinal
yang mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar. Saraf ini biasanya
bekerja tanpa disadari. Sistem saraf otonom terdiri dari 2 bagian: simpatis dan
parasimpatis yang keduanya berfungsi:
1. Otomatis
2. Mempersarafi
semua organ dalam tubuh
3. Menggunakan
dua neuron motorik dan satu ganglion untuk setiap impuls
Saraf
simpatis
Serat preganglion dari saraf
simpatis keluar dar MS daerah torakalis dan lumbalis. Saraf simpatik ini
khususnya penting dalam situasi darurat dan berhubungan dengan respon
“fight-or-fligt”, sebagai contoh dia menghambat saluran penceranaan, tetapi
melebarkan pupil, mempercepat denyut jantung dan meningkatkan ritme pernafasan,
axon postganglion melepaskan neurotransmitter neorepinepherine.
Saraf
parasimpatis
Saraf-saraf
cranial termasuk N. Vagus dan serabut saraf yang keluar dari MS daerah sacralis
membentuk serat-serat parasimpatis. Kerja saat parasimpatis ini juga merespons
organ dalam, sebagai contoh penyebab pupil kontraksi, meningkatkan pencernaan
makanan dan menghambat denyut jantung. Saraf parasimpatis menggunkan neurotransmitter acethylcholine.
Efek dari penuaan
Sesuadah umur 60 tahun, otak mulai
kehilangan ribuan neuron perharu dan bila sel ini matitidak diganti dengan yang
baru. Pada umur 80 tahun, berat otal berkurang 10% dibandingkan berat sewaktu
usia dewasa muda. Korteks cerebri menyusut lebih banyak dibandingkan daerah
lain dari otak, kehilangan sel mencapai sekitar 45%. Oleh sebab itulah terjadi
penurunan aktifitas mental, misalnya daya ingat, peurunan kemampuan belajar dan
daya pikir.
Produksi
neurotrasmitter juga menurun, mengakibatkan proses berfikir dan menerjemahkan
sesuatu memerlukan waktu lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar