2. SUSUNAN TUBUH MANUSIA ( SEL)
Sel
adalah unit terkecil dalam organisme hidup baik dalam dunia tumbuhan maupun
hewan. Sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung
dalam sel. Dlam tubuh manusia ada trilliunan yang mempunyai berbagai bentuk.
Sel terdiri dari bagian hidup (komponen protoplasma). Serta bagian mati
(inkusio).
Fungsi
Sel
1.
Mempertahankan suatu barrier yang
selektif diantara sitoplasma dan lingkungan ekstraselluar
2.
Membawa intruksi dalam bentuk kode untuk
proses sintesis sebagai besar komponen selluler. Materi selluler ini sebelumnya
digandakan melalui reproduks isel, sehingga setiap sel baru membawa satu set
penuh intruksi
3.
Sebagai aktivitas metabolik yang
dikatalisir reaksi kimia sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul
organik
Struktur
sel

1. Dinding Sel
Dinding
sel terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari selulosa,
hemiselulosa, pectin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat. Dinding
memberikan perlindungan, sokongan, dan menetapkan bentuk sel. Memiliki lang
untuk memperlancar pertukaran bahan dari luar dengan dalam sel.
2. Membran Sel
Membran
sel adalah lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel juga
merupakan alat transportasi zat. Terstuktur atas dua lapis lipid (fosfolipid
bilayer). Membran sel yang paling luar tersusun atas lipoprotein.
Lipoprotein sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu : Protein, lipid, protein. Disebut juga trilaminer layer. Membran sel bersifat selektif permeabel atau semi permeabel. Artinya membran sel hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu. Pada membran sel terjadi transportasi zat antar sel.
Lipoprotein sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu : Protein, lipid, protein. Disebut juga trilaminer layer. Membran sel bersifat selektif permeabel atau semi permeabel. Artinya membran sel hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu. Pada membran sel terjadi transportasi zat antar sel.
Pada
teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida
dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan
membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein,
oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Fungsi
dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul
lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
3. Sitoplasma
Sitoplasma
adalah bagian cair yang ada dalam sel. Di dalam sitoplasma terdapat organel –
organel sel yang memiliki fungsi berbeda – beda. Seperti : Retikulum
Endoplasma, Mitokondria, Lisosom, Badan Golgi, Plastida, Sentriol, Ribosom,
Vakuola.
Sitoplasma
tersusun oleh air (90%). Sitoplasma berfungsi sebagai media terjadinya reaksi –
reaksi kimia sel yang dilakukan oleh organel – organel.
4. Mitokondria
Mitokondria
merupakan salah satu organel sel yang ada di sitoplasma. Mitokondria berfungsi
sebagai tempat respirasi. Respirasi merupakan proses perombakan atau
katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses
hidup.
Mitokondria
berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur
mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam,
ruang antar membran, dan matriks.
Membran
luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.
Membran
dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid
dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas
permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang
menonjol ke dalam matriks, disebut krista.
Ruang
antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus
Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.
5. Lisosom
Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai
keadaan. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan
autofagi. Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi - materi ini akan dibawa ke
vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi
tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang
tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosome awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan
membentuk lisosom.
Proses
autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula - mula, bagian dari retikulum
endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu,
autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati,
transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
Fagositosis
merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom
lanjut).
6. Badan Golgi
Badan
golgi merupakan organel yang dikaitkan dalam ekskresi sel. Strukturnya dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20
badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan
Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Fungsi dari badan golgi antara
lain :
a) Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain
b) Membentuk membran plasma. Kantung
atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat
menjadi bagian dari membran plasma
c) Membentuk dinding sel tumbuhan
d) Membentuk akrosom pada spermatozoa
yang berisi enzim untuk memecah dinding
sel telur dan pembentukan lisosom
e) Tempat untuk memodifikasi protein
f) Untuk menyortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel
g) Untuk membentuk lisosom
7. Retikulum Endoplasma
Retikulum
Endoplasma adalah organel yang berbentuk benang – benang yang bermuara di inti
sel. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
Terdapat
dua tipe Retikulum Endoplasma.
a. Retikulum
Endoplasma Kasar (REK) Retikulum endoplasma kasar ditempeli dengan ribosom yang
tersebar merata pada permukaannya. Ribosom merupakan tempat sintesis protein.
Protein yang sudah terbentuk kemudian akan diangkut ke bagian dalam retikulum
endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam membran yang berkantong yang disebut
vesikula.
b. Retikulum
Endoplasma Halus (REH)
c. Retikulum
endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom. Permukaan REH ini menghasilkan
enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, dan steroid.
Fungsi dari Retikulum
Endoplasma.
1.
Penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi penghubung
materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma
2.
Transpor protein yang disintesis dalam ribosom
3.
Biosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol
8. Ribosom
Ribosom
merupakan organel yang terkecil dalam sitoplasma. Ribosom terletak menyebar di
sitoplasma dan ada menempel di sepenjang RE kasar. Ribosom berbentuk bulat.
Fungsi
dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein yang selanjutnya digunakan
untuk pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel
yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot
kering sel.
9. Nukleus
Nukleus
atau Inti sel merupakan bagian utam dari sel. Inti sel ada yang dibatasi oleh
membrane dan tidak dibatasi oleh membran. Di dalam inti sel terdapat cairan
yang disebut nukleoplasma. Juga terdapat materi genetik sel yang berbentuk
molekul DNA linear panjang membentuk kromosom dan beragam jenis protein. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi
dari inti sel utamanya adalah mengatur seluruh kegiatan sel. Seperti : menjaga
integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
ekspresi gen, mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi
mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana
ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
10. Plastida
Plastida
adalah organel yang berfungsi sebagai pemberi warna sel. Ada tiga jenis
plastid, yaitu :
1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai
penyimpan makanan), terdiri dari:
•
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
•
Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
•
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida
ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen,
misalnya :
• Karotin (kuning)
• Karotin (kuning)
• Fikodanin (biru)
• Fikosantin (kuning)
• Fikoeritrin (merah)
11. Sentriol
Sentriol
merupakan organel yang berperan dalam proses pembelahan sel baik secara mitosis
maupun meiosis. Sentiol berbentuk bintang dan hanya bisa dilihat menggunakan
mikroskop elektron.
12. Vakuola
Vakuola
merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selaput pembatas antara vakuola dengan
sitoplasma disebut Tonoplas. Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang
terbentuk semakin besar.
Vakuola
berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam mineral, selain
juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme, seperti getah pada
batang tumbuhan karet.
Vakuola
juga terdapat pada protozoa. Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan
vakuola nonkontraktil.
1. Vakuola
kontraktil
Vakuola kontraktil disebut juga vakuola
berdenyut. Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai osmoregulator yaitu mengatur
nilai osmotik dalam sel.
2. Vakuola
nonkontraktil
Vakuola nonkontraktil disebut juga vakuola makanan,
yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan
ke seluruh tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar