Selasa, 22 November 2016

10. SISTEM URENERI

10. SISTEM URENERI

Sistem Urinaria adalah suatu sistme tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).
~  Ginjal
G injal suatu kelenjar yang terletak dibagian belakang kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vetebrata lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang daripada ginjal wanita.
Fungsi Ginjal :
1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun
2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
4. Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kreatinin, dan amoniak.



Uji Fungsi Ginjal terdiri atas :
1.      Uji Protein (Albumin), bila ada kerusakan pada glomelurus atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk ke dalam urine.
2.      Uji Konsentrasi ureum darah, bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg%.
3.      Uji Konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai berapa tinggi berat jenisnya naik.
 ~ Struktur Ginjal
Setiap ginal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua.Lapisan luar terdapat lapisan korteks (subtansia kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal piramid.Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dan lubang-lubang kecil disebut papila renalis.Masing-masing piramid saling dilapisi oleh kolumna renalis, jumlah renalis 15-16 buah.
Garis-garis yang terlihat pada piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa Henle, tubulus distal (tubuli kontorti dua) dan tubulus urinarus (papila vateri).
Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1 juta nefron, selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter.
Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dan kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus.Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena inferior
~ Fisiologi Ginjal
1.      Mengatur volume (cairan) dalam tubuh. Kelebihan air dalam tubuh akan dieksresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar, kekurangan air(kelebihan keringat) menyebabkan urine yang dieksresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.
2.      Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi pemasukan/pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan/penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan meningkatkan ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K, CI, Ca, dan Fosfat).
3.      Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh bergantung pada apa yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, banyak makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan perubahan pH darah.
4.      Ekskresi sisa hasil metabolisme (ureum, asam urat, kreatin) zat-zat toksit, obat-obatan, hasil metabolisme hemoglobin dan bahan kimia asing (peptisida).
5.      Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi hormon renin yang mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin angiotensis aldestereon) membentuk eritropoesis mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis).
Disamping itu ginjal juga membentuk hormon dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang diperlukan untuk absorbsi ion kalsium di usus.
- Filtrasi glomerulus
Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeabel terhadap protein plasma yang lebih besar dan pemeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen. Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini terjadi karena arteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Darah didorong ke dalam ruangan yang lebih kecil, sehingga darah mendorong air dan partikel kecil yang terlarut dalam plasma masuk ke dalam kapsula bowman.Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH).Gerakan masuknya ke dalam kapsula bowman disebut filtrasi glomerulus. Tiga faktor dalam proses filtrasi dalam kapsula bowman menggambarkan integrasi ketika faktor tersbut, yaitu :
a. Tekanan osmotik (TO) yaitu tekanan yang dikeluarkan oleh air (sebagai pelarut) pada membran semipermeabel sebagai usaha untuk menembus membran tersebut ke dalam area yang mengandung lebih banyak molekul yang dapat melewati membran semipermeabel.
b. Tekanan hidrostatik (TH) yaitu sekitar 15 mmHg dihasilkan oleh adanya filtrai dalam kapsula dan berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah. Filtrasi juga mengeluarkan tekanan osmotik 1-3 mmHg yang berlawanan dengan osmotik darah.
c. Perbedaan tekanan osmotik plasma, yaitu dengan cairan dalam kapsula bowman mencerminkan perbedaan konsentrasi protein, perbedaan ini menimbulkan pori-pori kapiler mencegah protein plasma untuk difiltrasi.
 - Proses pembentukan urine
Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada sampai bowman, berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter.
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan plasma darah.

Ada 3 tahap pembentukan urine, yaitu :
1. Proses filtrasi, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah.
2. Proses reabsorpsi, pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat.
3. Proses sekresi, sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.

Ureter
Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya kurang lebih 25-30 cm, dengan penampang kurang lebih 0,5 cm. Ureter sebgaian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.


Lapisan dinging ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan oto polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
~Ureter pada pria terdapat di dalam visuran seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah pengembalian urine dari vesika urinaria.
~Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika dan berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada 3 tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 mm.
Persarafan ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus msenterikus inferior, pleksus spermatikus, dan pleksus pelvis; sepertiga dari nervus vagus; rantai eferens dan nervus vagus rantai eferens dari nervus toralika ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai aferens untuk ureter.


~ Versika Urinaria
Vesika Urinaria (Kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisi pubis di dialam rongga panggul.Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri atas :
1. Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis, dan prostat.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri atas lapisan sebelah luar (peritonium), tunuka muskularis (Lapisan otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).Pembuluh limfe vesika urinaria mengalirkan cairan limfe ke dalam nodi limfatik iliaka interna dan eksterna.
Lapisan otot vesika urinaria
Lapisan oto vesika urinaria terdiri atas otot polos yang tersusun dan saling berkaitan dan disebut m. detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna.Venanya membentuk pleksus venosus vesikalis yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang mengalirkan darah ke vena iliaka interna.


~ Persarafan vesika urinaria
Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika inferior.Serabut ganglion simpatikus berasal dari ganglion lumbalis ke-1 dan ke-2 yang berjalan turun ke vesika urinaria melalui pleksus hipogastrikus.
Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
~ Uretra pria
 Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemdian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis panjangnya kurang lebih 20 cm. Uretra pada laki-laki terdiri dari :
1. Uretra Prostatia
2. Uretra Membranosa
3. Uretra Kavernosa
Lapisan uretra laki-laki terdiri atas lapisan mukosa (lapisan paling salam) dan lapisan submukosa.
Uretra proa mulai dari orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium uretra eksterna. 
Pada penis panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari bagian-bagian berikut :

1. Uretra prostatika merupakan saluran terlebar, panjangnya 3 cm, berjalan hampir vertikulum melalui glandula prostat, mulai dari basis sampai ke apeks dan lebih dekat ke permukaan anterior. Bentuk salurannya seperti kumparan yang bagian tengahnya lebih luas dan makin ke bawa makin dangkal kemudian bergabung dengan pars membran. Potongan transversal saluran ini menghadap kedepan.

2. Uretra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal, berjalan mengarah ke bawah dan kedepan diantara apeks glandula prostata, dan bulbus uretra. Pars membranasea menembus diagfargma urogenitalis, panjangnta kira-kira 2,5 cm di bawah belakang simfisi pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Didepan saluran ini terdapat vena dorsalis penis yang mencapai pelvis di antara ligamentum transversal pelvis dan ligamentum arquarta pubis. 

3. Uretra pars karvernosus merupakan saluran terpanjang dai uretra dan terdapat di dalam korpus kevernosus uretra, panjangnya kira-kira 15cm, mulai dari pars membranasea sampai ke orififsium dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke depan dan keatas menuju bagian depan simfisis pubis. Pada keadaan peni berkontraksi, pars kavernosus akan membelok ke bawah dan kedepan. Pars kavernosus ini dangkal sesuai dengan korpus penis 6 mm dan berdilatasi ke belakang.Bagian depan berdilatasi di dalam gland penis yang akan membentuk fossa navikularis uretra. 
Uretra wanita
Uretra wanita terletak di belakang simfisi pubis berjalan miring sedikit ke arah atas, panjangnya kurang lebih 3-4 cm. Lapisan uretra wanita terdiri dari tunia muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
~ Berkemih 
Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah kurang lebih 250cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi refleks konstraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi sfingter eksternus, akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan secara volunter bertujuan untuk mencegah satau menghentikan miksi.Kontrol volunter ini hanya mungkin bila saraf-saraf yang menangani kandung kemih uretra, medula spinalis dan otak, masih utuh.Bila tidak ada saraf-saraf tersebut maka akanterjadi inkotinensia urine (kencing keluar terus menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan).Persarafan vesika urinaria diatur oleh torakolumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom.Torakolumbar berfungsi untuk relaksasi otot dan kontraksi sfiingter interna.
~ Pengisian dan pengosongan vesika urinaria
Dinding ureter mengandung oto polos yang tersusun dalam berkas sprila longitudinal dan sirkuler, lapisan otot yang tidak terlihat. Konstraksi peristaltik teratur dari 1-5 kali/menit dan menggerakkan uri dari pelvis renalis ke vesika urinaria, disemprotkan setiap gelombang peristaltik.Ureter berjalan miring melalui dinding vesika urinaria untuk menjaga ureter tertutup, kecuali selama gelombang peristaltik dan mencegah urine tidak kembali ke ureter.
Apabila vesika urinaria terisi penuh, permukaan superior membesar dan menonjol ke atas masuk ke dalam rongga abdomen.Peritoneum menutupi bagian bawah dinding anterior kolum vesika urinaria yang terletak dibawah vesika urinaria dan permukaan atas prostat.Serabut otot polos prostat kolum vesika urinaria dilanjutkan sebagai serabut otot polos prostat.Kolum vesika urinaria dipertahankan pada tempatnya pada pria oleh ligamentum puboprostatika dan pada wanita oleh ligamentum puboprostatika yang merupakan penebalan dasia pelvis.
~ Refleks berkemih
Sinyal sensorik dari reseptor kandung kemih dihantarkan ke segmen sakral medula spinalis melalui nervus pelvikus kemudian secara refleks kembali lagi ke kansung kemih melalui saraf parasimpatis.Ketika kandung kemih terisi sebagian, kontraksi berkemih biasanya secara spontan berelaksasi.Setelah beberapa detik otot detrusor berhenti berkontraksi dan tekanan turun kembali ke garis basal.Karena kandung kemih terus terisi, refleks berkemih menjadi bertambah sering dan menyebabkan kontraksi otot detrusor lebih kuat.
Pada saat berkemih, menjadi cukup kuat menimbulkan refleks lain yang berjalan melalui nervus pudendal ke sfingter eksternus untuk menghambatnya. Jika inhibisi ini lebih kuat dalam otak daripada sinyak konstriktor volunter ke sfingter eksterna, berkemih pun akan terjadi. Jika berkemih tidak terjadi, kandung kemih terisi lagi dan refleks berkemih akan menjadi semakin kuat.

Refleks berkemih adalah refleks medula spinalis yang seluruhnya bersifat automatik, tetapi dapat dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak. Pusat ini antara lain :
a. Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak terletak di pons vatroli.
b. Beberapa pusat yang terletak di korteks serebral terutama bekerja sebagai penghambat tetapi dapat menjadi perangsang. Refleks berkemih merupakan dasar penyebab terjadinya berkemih, tetapi pusat yang lebih tinggi normalnya memegang peranan.

Pengendalian akhir berkemih :
1. Pusat yang lebih tinggi menjaga secara parsial penghambatan refleks berkemih kecuali peristiwa berkemih dikehendaki.
2. Pusat yang lebih tinggi mencegah berkemih, bahkan jika refleks berkemih timbul dengan membuat kontraksi tonik terus menerus pada sfingter eksternus kandung kemih sampai mendapat waktu yang baik untuk berkemih.
3. Jika tiba waktu untuk berkemih, pusat kortikal dapat merangsang pusat berkemih sakral untuk membantu mencetuskan refleks berkemih dan dalam waktu bersamaan menghambat sfingter eksternus kemih sehingga peristiwa berkemih terjadi.
~   Urine
Mikturisi (berkemih) merupakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat di tahan oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia.Gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai organ yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya.Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter.Tetapi, berbeda sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.Warnanya bening orange, pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.


~ Komposisi urine

Air kemih dari kira-kira 95% air, zat-zat sisa nitrogen dan hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin, elektrolit (natrium, kalsium, NHbikarbonat, fosfat, dan sulfat).Pigmen (bilirubin, urobilin), toksin, hormon.


Jumat, 04 November 2016

11. PERTAHANAN TUBUH DAN SISTEM IMUM

11. PERTAHANAN TUBUH DAN SISTEM IMUM
            Pertahanan tubuh melindungi tubuh terhadap agen lingkungan yang asing bagi tubuh. Agen lingkungan ini antara lain adalah:
·         Patagen (virus, bakteri, jamur dan lain-lain)
·         Produk tumbuhan
·         Produk hewan
·         Zat kimia
·         Pertahan tubuhh ada 2 yaitu pertahanann
Pertahanan Tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh spesifik dan non spesifik
PERTAHANAN TUBUH NON SPESIFIK
            Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan memberikan oerlindungan umum terhadap berbagai jenis agens. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik, mekanik, dan kimiawi.
Pertahanan fisik
            Pertahan tubuh non spesifik dengan pertahanan dengan pertahan fisik dalam tubuh manusia antara lain adalah:
1.      Kulit
Kulit yang utuh menjadi salah satu garis petahanan pertama karena sifatnya yang permeable terhadap infeksi berbagai organisme.
2.      Asam laktat
Dalam keringat dan sekresi sebease dalam memperthankan pH kulit tetap rendah, sehingga sebagian besar Mikro organisme tidak mampu bertahan hidup dalam kondisi ini.
3.      Cilia
Mikro organisme yang termasuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan silia yang melekat pada sel epitel.
4.      Mukus
Membran mukosa mensekresi mukus untuk menjebak mikroba dan partikel asing lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.
5.      Granulosit, mengenali mikro organisme sebagai musuh dan menelan serta menhancurkan mereka.
6.      Proses inflamasi
Invasi jaringan oleh mikro organisme merangsang respon inflamasi pada tubuh dengan tanda inflamasi sebagai berikut:
·         Kemerahan
·         Panas
·         Nyeri
·         Pembengkakan
·         Hilangnya fungsi
·         Granulosit dan mikro organismenosit
Tanda infeksi di atas merangsang tubuh memproduksi faktor kimia vasoaktip yaitu antara lain:
·         Histamin dari sel mast
·         Serotonin dari trombosit
·         Prostaglandin, leukotrien, tromboksan (derivat asam arakidonat)
·         Kinin (protein plasma teraktivasi)
Dari produksi faktor kimia ini kemudian timbul vasodilatasi diameter pembulu darah sehingga meningkatkan aliran darah dan menyebabkan kemerahan, nyeri dan berdenyut dan panas.
·         Peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan  pembukuan atau adema
·         Pembatasan area cedera dengan cara lepasnya fibrinogen dengan fibrin
·         Kemikro organismetaksis (gerakan fagosit ke area cedera) terjadi dalam datu jam setelah proses inflamasi. (marganasi atau perlekatan) dan diapedesis (migrasi fagosit) oleh enutrofil dan mikro organismenosit.
·         Meotrofil dan makrofag terurai secara enzimatik dan mati setelah menenlan mikro organisme.
·         Leukosit mati, sel jaringan mati, dan berbagai cairan tyubuh membentuk pus dan terus terbentuk sampai infeksi teratasi.
·         Pus bergerak kepermukaan tubuh untuk diuraikan dan dihancurkan serta diabsorbsikan oleh tubuh.
·         Jika respon inflasi tidak bisa mengatasi cedera maka akan terjadi abses/granuloma.
·         Abses adalah kantong pus terbatas yang dikelilingi oleh jaringan terinflamasi (abses inin biasanya tidak terurai secara spontan sehingga harus dikeluarkan).
·         Granuloma merukapan suatu organisme yang dikelilingi kapsul fibrosa dan  terjadi akibat proses inflasi kronik dalam merespon iritas berulang.
·         Pemulihan merupakan regenerasi jaringan atau pembentukan jaringan oarut dan sel jaringan yang sehat akan membela secara mitosis.



Zat anti virus (interveron + sistem komplemen)
·         Interveron merupaakn suatu protein anti virus yang dapat disintesis sel hospes sebagai respon terhadap infeksi virus. Berfungsi menghalangi multiplikasi virus dan memegang peranan penting dalam memikro organisme dulasi aktivitas imunologis.
·         Sistem komplemen, adalah sekelompok protein plasma inaktif yang bersirkulasi dalam darah. Berfungsi untuk menyerang dan menghancurkan mikro organisme penyusup.
Pertahanan mekanik
·         Bersin, reaksi tubuh karena adanya bendaa asing (baktreri, virus, benda dan lain-lain yang msuk hidung) yang dikeluarkan dengan bersin
·         Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebihaan dan untuk mengeluarkannya.
·         Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih dan untuk dinetralkannya.
Kimiawi         
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
1.      Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh
2.      HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam
3.      Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam
4.      Cairan mepedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam
PERTAHANAN TUBUH SPESIFIK
Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikro organisme dan tidak memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak beaitan.
            Pertahanan diri melawan infeksi dan berupaya utuk membawanya kedalam sel dari orang atau hewan lain.
Imunitas
            Kemampuan tubuh untuk pertahanan diri melawan infeksi dan berupaya untuk membawanya kedalam sel dari orang atau hewan lain.
Karakteristik secara imun
·         Spesifitas, dapat membedakan berbagai zat asing
·         Memikro organismeri & amplifikasi, mengingat kembali kontak sebelumya
·         Pengenalan bagian diri, membedakan agen asing dan sel tubuh sendiri
Komponen respon imun
1.      Antigen, yaitu zat yang menyebabkan respon imun spesifik. Terdiri dari:
·         Determenan antigenik (epitop), kelompok kimia terkecil dari suatu antigen dan berguna untuk membangkitkan respon imun.
·         Hapten, adalah senyawa kecil yang jika snedirian tidak dapat menginduksi respon imun, tetapi sapat menjadi imunogenik jika bersatu dengan carier yang berat melekulnya seperti protein serum.
Contih hapten: antibodik, vitamin kosmetik
2.      Antibodi, yaitu suatu protein yang dihasilkan oleh sistem imun sebagai respon terhadap keberadaan antigen.
Terdiri dari 5 kelas antibodi yang disebut imunoglobulin (A,D, E, G & M).

1.      Imunoglobin G
Terdapat dalam darah dan cairan jaringan 80% sampai dengan 85%
Daya kerja
·         Menyikurlasikan secara terus-menrus melalui dinding kapiler kedalam cairan, kedalam limfe dan kembali kedalam darah melalui duktus toratikus
·         Berperang melawan Mikro Organisme dan toksinnya
·         Dapat melewati plasaenta untuk melindungi janin
2.      Imunoglobin A
Terdapat dalam darah dan cairan jaringan 15% dalam serum, keringat, saliva, air mata,pernafasan, genitourinaria dan sekresi usus serta air susu ibu. Dihasilkan dalam dinding usus halus.
3.      Imunoglobin M
Pertahanan garis pertama terhadap mikro organisme yang bersirkulasi dan berusaha bermultifikasi dalam darah.
4.      Imonoglobin D
Fungsi belum jelas, terdapat dlam darah dan limfe relatif sedikit. Daya kerja memicu respon imun
5.      Imunoglobulin E terdapat dlam darah sangan rendah
Daya kerja bertanggung jawan terhadap asma ekstrinsik dan rinitis alergika yang terjadi karena alergen.