7.
DIGASTIVA (SISTEM PENCERNAAN)
A. MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air pada makhluk hidup (manusia dan hewan). Mulut biasaya
terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupaka jalan masuk untuk semua
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan
relatif sederhana, terdiri atas manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius dihidung an lebi rumit, terdiri dari berbagai
macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan
(incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi
bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludan akan
membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan
dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung anti bodi dan enzim misalnya
lisozim), yang memecah protein dan menyerang protein secara langsung. Proses
menelan dilakukan secara sadar dan berlanjut secara otomatis.


Anatomi Mulut dan Lidah
Bibir :
Permukaan bibir dilapisi epitel berlapis gepeng,
dibawahnya terdapat otot (m. Orbicularis oris), kelenjar abialis dan syaraf
sensoris serta pembuluh darah.
Fungsi
bibir antara lain:
1. Mengolah
suara agar dapat berkata jelas
2. Menunjang
perasaan misalnya senyum, meingis, atau mencium
Pipi:
Terdiri
dari:
1. M.
Buccinator
2. Ductus
(saluran) kelenjar parotis
3. Pembuluh
darah, lemak, syaraf

Fungsi
pipi untuk membantu proses mengunyah dan meniup
Gingiva (gusi):
Terdiri
ari jaringan fibrous padat, licin serta halus. Dibawahnya berhubungan dengan
periosteum terdapat kantong (alveoli) tempat beradanya gigi.



Cross section of jaw
Palatum (langit-langit mulut):
Dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Palatum
durum: (keras)/ bagian anterior terdiri dari epitel berlapis gepeng
2. Palatum
mole (lunak)/ bagian posterior: berhubungan degan rongga hidung.
Lidah:
Lidah
memiliki permukaan yang kasar karena ada
tonjolan yang disebut palpila. Terdapat 3 jenis palpila yaitu:
1. Palpila
filiformis (fili = benang); berbentuk
seperti benang halus
2. Palpila
sikumvalata (sirkum = bulat);
berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah
3. Palpila
fungiformis (fungi = jamur); berbentuk seperti jamur
Tunas
pengecap adalah bagian pengecpa yang ada dipinggir papila, terdiri dari dua sel
yaitu sel penyongkong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor, sedangkan sel penyongkong berfungsi untuk menompang.

Selain
berppungsi sebagai pengecapan rasa dan membantu proses pengunyahan, bersama
bibir lidah juga berfungsi mengolah suara agar dapat berbicara jelas.
Kelenjar ludah, terdiri
dari:
1. Glandula
parotis:
·
Letaknya di mandibula posterior bawah telinga
·
Mengandung banyak enzym dan antibodi
2. Glandula
submandibular:
·
Terletak dibawah mandibula (rahang
bawah)
3. Glandula
sublingualis:
·
Dibawah lidah
·
Mengandung banyak protein
Saliva (air liur):
Pada
orang dewasa dapat diproduksi hingga ± 1- 1,5 lt/hari, 99% terdiri dari air
dengan pH 6.8-7.00.
Fungsi
saliva:
1. Membersihkan
mulut dan dibuang di esofagus
2. Mengandung
enzim lisosom (yang bersifat antiseptik) dan immunoglobin A
3. Oral
comfort (agar mulut terasa lebih nyaman) dan untuk menyuci rongga mulut
4. Mengubah
makanan untuk menstimulir pengecapan
5. Membentuk
bolus (memadatka makanan), akibat kentalnya saliva
6. Mencerna
karbohidrat oleh enzym amylase
Produksi
saliva dirangsang oleh:
1. Pikiran,
penglihatan, penciuman, makanan dalam mulut
2. Impuls
atau rangsangan dari cortex cerebri & medulla oblongata
Beberapa
istilah dalam pencernaan makanan menurut tahap-tahapnya:
1. Ingestion:
memasukann makanan kedalam mulut.
2. Mastication:
proses mekanis, megunyah sehingga makanan bercampur dengan ludah.
3. Disgetion:
proses pencernaan
4. Absorbtion:
proses penyerapan
5. Assimilation:
proses penggunaan makanan yang diserap
6. Elmination:
proses pensortiran/ makana yang takberguna lagi
TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan
penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu
Pharynk


Didalam lengkung faring terdapat
tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini juga terletak persimpangan
antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan
rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Saatmenelan, makanan dihalangi
masuk ke dalam saluran nafas oleh epiglottis.
Keatas
bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
pertama choana. Rongga ini
berhubungan dengan rongga mulut dengan perantara lubang yang disebut ismus fausium.
Faring
terdiri dari:
1. Bagian
superior: bagian yang tingginya sama dengan hidung
2. Bagian
media: bagian yang tingginya sama dengan mulut
3. Bagian
inferior: bagian yang tingginya sama dengan laring
Bagian
superior disebut nasofaring (dibelakang rongga hidung). Pada esofaring bermuara
tuba eustacius yang menghubungkan tekak dengan ruang telinga tengah. Bagian
media disebut orofaring (dibelakang rongga mulut), bagian ini berbatas kedepan
sampai diakar lidah. Bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan
orofaring dengan laring.
Disini
juga terdapat otot-otot (m. Contrictor pharyngeus inferior, medius dan
superior).
KERONGKONGAN
Kerongkongan adalah tabung (tube
berotot) pada vetebrata yang dilalaui sewaktu makanan mengalirdari bagian mulut
ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan
proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus (dari bahasa yunani: oeso=
“membawa”,dan phagus = “memakan”).


Esophagus bertemu dengan faring pada
ruas ke-6 tulang belakang. Menurut hestologi esofagus dibagi menjadi tiga
bagian:
1. Bagian
superior (sebagian besar otot rangka)
2. Bagian
tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3. Bagian
inferior (terutama terdiri dari otot halus)
Panjang
saluran ini dari pharynx ke gester sekitar 20 – 25 cm, bercalan didepan columna
vertebralis dan menembus diaphragma masuk gester ± setinggi thoracal XI.
Esophagus terdiri dari jaringan fibromuscular yang membentuk otot sirkuler dan
longitudinal. Makanan dari esophagus masuk gaster melalui proses peristaltik
dan berlanjut sampai colon.
LAMBUNG
(GASTER)
Merupakan
organ otot yang berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Kandia
2. Fundus
3. Antrum
Makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfingter), yang biasa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter
menghalangi masuknya kembali isi lambung kedalam kerongkongan.
Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi serta ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting:
1. Lendir:
lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, dapat menyebabkan kerusakan yang mengarah
terbentuknya tukak lambung.
2. Asam
klorida (HCL): asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
diperlukan oleh pepsin yang erguna memecah protein. Keasaman lambung yang
tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
baerbagai bakteri.
3. Prekursor
pepsin (enzim yang memecahkan protein)
Pada
orang dewasa, cairan lambung dihasilkan ± 2 – 3 lt/hari dengan pH 1,5 – 3,00.
Ada 2 sel yang mengeluarkan cairan lambung yaitu :
1. Sel
parietal: mengeluarkan asam lambung
2. Sel
zymogen: mengeluarkan enzim pepsinogen
Fungsi
lambung antara lain:
1. Bakteriostratik:
menghambat kuman masuk
2. Mengubah
pepsinigen menjadi pepsin
3. Membantu
pencernaan protein oleh pepsin
Produksi
atau pengeluaran cairan lambung dikontrol oleh 2 makanisme, yaitu:
1. Neural
(saraf):
a. Fase
psikis: saat melihat atau mencium makanan
b. Fase
gastic: rangan dari makanan pada permukaan lambung
2. Hormonal:
sel G pada antrum gaster mengeluarkan hormol gastrin yang merangsang pengeluaran
cairan lambung.

USUS HALUS (USUS KECIL)
Usus halus atau usus kecil adalah
bagian dari sistem pencernaan yang terletak antara lambung dan usus besar.
Dinding usus kaya akan pembuluh darh yang mengandung zat-zat yang diserap ke
hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melupasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pemecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah enzim yang mencerna protein, gula dan lemak,
Lapisan usus halus; lapisan mukosa
(sebelaj dalam), lapisan otot melingkar (muskulus sirkuler), lapisan otot
memanjang (muskulus longitudinal) dan lapisan serosa (bagian luar).
Panjang seluruh usus halus atara 2 –
8 meter dimana 1-2 meter adalah jejenum.
Usus
halus membentuk lipatan sirkuler yang disebut plica circularis Kerckringi dengan lebar sekitar 8 mm. Juga
terdapat kelenjar pada usus halus yaitu kelenjar Lieberkuhni. Pada usus halus banyak mengandung jaringan limfoid
yang disebut plaque pyeri.
Selain itu terdapat sel Goblet yang
menghasilkan mucus (lender). Enzim pencernaan yang diproduksi jejenum dan ileum
yaitu enzim amino peptidase yang memecah peptide menjadi glukosa:
·
Enzim Maltase:mengubah maltose glukosa
·
Enzim Lactase: mengubah lactosa menjadi
glukosa
·
Enzim Sucrase: mengubah sucrose menjadi
glukosa

Usus
halus terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Duodenum (usus dua belas jari)
Usus
dua belas jari atau duodenum adalah bagaian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai drai bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Panjang
12.5 cm (12 jari), merupakan orgn retroperitonel ( yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput periotoneum).
pH
usuh dua belas jari yang normal sekitar 9.pada usus dua belas jari terdapat dua
muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal
dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung
melepaskan makanan ke dalam usus dua
belasj jari, yang merupakan bagian utama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
2. Jejenum
Jejenum adalah
bagian kedua dari usus halus, diantara duodenum dan ileum. Pada orang dewasa
panjang, panjang seluruh usus halus antara 2 – 8 meter, 1- 2 meter adalah
bagian jejenum. Jejenum dan ileum digantungkan dala, tubuh dengan mesenterium.
Permukaan
dalam jejenum berupa muskus dan terdapat jonjot usus (vili) yang memeperluas
permukaan dari usus. Secara histologi dapat dibedakan dengan duodenum, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara histoligis pula dapat dibedakan dengan
ileum, yakni sedikitnya sel goblet dan plak penyeri. Sedikit sulit untuk
membedakan jejenum dan ileum secara makrokopis.
Jejenum
diturunkan dari sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa inggris modern.
Arti aslinya dalam bahasa latin, “jejunus”, yang berarti “kosong”.
3. Ileum
Ileum (usus penyerapan) adalah
bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia panjang ileum
sekitar 2-4 m, terletak setalah duodenum dan jejenum kemudian dilanjutkan oleh
usus buntu (coecum dan umbai cacing). Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
USUS BESAR (KOLON)
Usus
besar atau kolon dalam anatomi adalah
bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air dari feses.
Usus
besar terdir
1. Kolen
asendens (kanan)
2. Kolon
transversum
3. Kolon
desendens (kiri)
4. Kolon
sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya
bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri didalam usus besar juga berfungsi
membuat zat-zat penting. Sperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi
normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan ganguan
pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare. Pajang usus besar ± 1,5 meter

Fungsi
usus besar antara lain:
1. Menyerap
air dari feses
2. Menampung
residu yang akan dibuang
3. Absorbsi
air, elektrolit, vitamin
4. Sintesa
vit K, vit B oleh bakteri yang normal berada di kolon
5. Sekresi
mucus/lendir yang berfungsi melicinkan sisa-sisa makanan (faeces)
Bakteri
yang terdapat pada colon antara lain
1. Esherechia
Coli
2. Bacteriodes
fragilis
3. Enterobacter
Aerogenes
4. Clostridium
perferingens (welchi)
Bakteri-bakteri
ini berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan dan juga menghasilkan
vitamin B12 dan vitamin K yang peting dalam proses pembekuan darah.
USUS BUNTU (COECUM)
Usus buntu atau sekum (bahasa latin:
caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang ber hubungan
dengan usus penyerapan serta bagian kolon asendens dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar
herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan herbivora eklusif memiliki sekum
yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Coecum merupakan bagian usus besar
yang membesar dengan ukuran panjang 6,25 cm dan lebar 7,5 cm. Coecum terletak
pada fossa iliaca dextra dan mengandung banyak jaringan limfoid.
UMBAI CACING (APPENDIX)
Umbai cacing atau apendix adalah
organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau
rahang umbai cacing. Apendisitis yang
parah akan menyebabakan apendikspecah dan membentuk nanah didalam rongga
abdomen atau peritonitus (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing
atau bahasa inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah ujung
tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada
tahap embrio. Pada orang dewasa, umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi
bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap,
lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda, bisa di retrocaecal atau di pinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak peritoneum. Operasi membuang umbai cacing
dikenal sebagai appendektomi. Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan
pada usus buntu.
RECTUM DAN ANUS

Rektum (bahasa latin; regere, “meluruskan,
megatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh
dan tinja masuk kedalam rektum dan juga feses dengan ukuran tertentu dapat
merangsang saraf efferent ke medula spinalis dilanjutkan ke cortex cerebri,
sehingga timbul keingina untuk buang air besar (BAB). Panjang rektum sekitar 12
cm terdapat otot (m. Levator ani) yang berfungsi mengangkat anus. Juga
mengandung pembuluh darah a. Haemorrhoidales superior dengan vena-vena yang
membentuk plexus sampai ke Anus.
Anus merupakan lubang diujung
saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Panjang anus sekitar
2,5-4 cm, dimana dibagian bawah (distal) terdapat m. Sphincer ani internus
dan externus yang fungsinya menahan
keluarnya feses bila belum ingin dikeluarkan.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan a nus
diatur oleh otot sphincerter. Faeses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar-BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Feses yang dikeluarkan
sehari-hari sekitar 100-150 gr terdiri dari sisa makanan berbentuk padat 30-50
gram dan air 70-100 gram, berisi serat/ cellulosa, epitel sel, garam, pigmen
dan stercobilin (yang memberi warna kunung feses).
PANKREAS
Pankreas
adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum.
Pankreas
terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu:
1. Asini:
menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Pulau
pancreas: menghasilkan hormon
Pankreas
melepaskan enzim pencernaan kedalam doudenum dan melepaskan kedalam darah.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, kabohidrat, dan
lemak. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
Hormon
penting yang dihasilkan pankreas adalah insulin
dan glucagon yang beroeran dalam
mengatur kadar gula dalam darah.
HATI
Hati adalah sebuah kelenjar yang
terbesar didalam badan manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting
dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat.

Hepar
merupakan kelenjar terbesar ditubuh yang menghasilkan:
1. Empedu:
zat yang penting dalam pencernaan
2. Albumin
dan Globulin
3. Faktor
pembekuan
4. SGOT
dan SGPT
Berat
hepar pada laki-laki sekitar 1,4 – 1,6 kg sedang pada wanita 1,2 – 1,4 kg.
Tempatnya di rongga perut diperkuat oleh ligamen teres hepatis dan falciformis.
Mendapat darah dari a. Hepatica dan vena porta. Pada Lobus dextra terdapat
vesica fellea (kandung empedu) dan vena porta. Pada hepar terdapat sel Kupffer
yang berfungsi memfagosit (memakan benda asing dan bakteri). Empedu yanng
dihasilkan dialirkan ke usus melalui canaliculi ke ductus interlobus, ductus
hepaticus, ductus choledochus dan ke usus.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke
dalam dinding usus yang kaya akan opembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena
pirta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yamg masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut
dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah
dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Fungsi
hepar antara lain menghasilkan zat-zat berikut:
1. Empedu
a. Dari
darah merah diubah menjadi bilirubun dan biliverdin.
b. Cairam
viscous (kental) dengan pH 7-8, rasanya pahit, bewarna hijau kuning sampai
coklat.
c. Diproduksi
sebanyak ±500-700cc/hari terdiri dari 97% air dan 0,7 gr bilirubin
d. Berfungsi
untuk melaluratkan lemak untuk diabsorbsi
e. Memberi
warna atau bau pada feses
f. Mengaktifkan
enzim lipase da proteolytic
g. Diekresikan
melalui 2 jalan:
-
Melalui
feses: stercobilin
-
Melalui urin: urobilin
2. Cholestrol
3. Albumin:
berperan mengatur tekanan osmotik plasma
4. Globulin:
berperan kepada kekebalan tubuh
5. SGOT
(Serum Glutamic Oxalo Transaminase): kadarnya meninggi pada gangguan hati dan
infark miokard
6. GGPT (Serum Glutamic Pyruvat Transaminase):
kadarnya meninggi pada kerusakan hepar
7. Faktor-faktor
pembekuan:
a. Fibrinogen
(factor I)
b. Prothombin
(factor II)
c. Faktor-faktor
5, 7, 9, 10, 11, 12, 13
8. Heparin:
mencegah pembekuan darah
9. Glikogen:
disimpan dan dipecah kembali menjadi glukosa bila kadar glukosa darah rendah
10. Lemak:
asam lemak disimpan bersama vitamin yang larut dalam lemak
11. Detoksifikasi:
menetralkan obat-obatan dan hormon dioksida dan diikat oleh asam glukoronat.
KANDUNG EMPEDU (GALL BLANDER)

Kandungan
empedu (bahasa inggris: gallblander) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Pada manusia, panjang kandungan empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna
hijau gelap (bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yan dikandungnya). Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas
jari melalui saluran empedu.
Empedu
memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1. Membantu
pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolestrol.
Enzim-enzim
pencernaan, meliputi:
1. Saliva: amilase
2. Lambung: pepsin
3. Pancreas: tripsin,
chymotrypsin, amilase, lipase
4. Mukosa usus kecil: kabohidrat
termasuk isomaltase, laktase, maltase, sucrase.
PERITONEUM
Peritoneum adalah selaput/membran
serosa yang tipis transparan yang meliputi rongga perut da pelvis. Selaput ini
terdiri dari dua lapis, lapis paling luar melekat pada dinding perut (peritoneum parietalis) dan yang
membungkus organ dalam perut (peritoneum
visceralis). Diantara kedua lapis ini berisi sekitar 50 ml cairan yang
berfungsi agar tidak terjadi gesekan langsung dari kedua lapis selaput ini.