13. METABOLISME
Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah suatu bentuk istillah yang mengacu pada perubahan
kimiawi yang terjadi disalam tubuh manusia untuk pelaksanaan berbagai fungsi
vitalnya. Metabolisme dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a.
Anabolisme
Anabolisme adalah pembentukan
molekul-molekul yang lebih kecil dan memerlukan sumber energi berupa ATP
b.
Katabolisme
Katabolisme adalah suatu proses pemecahan molekul-molekul besar menjadi
molekul-molekul kecil dan memerlukan sumber energi. Energi ini disimpan dalam
bentuk ATP dan panas. Panas disini di gunakan untuk mempertahankan suhu tubuh.
Suatu proses pemecahan molekul molekul yang besar menjadi molekul molekul
yang
kecil yang disertai dengan pelepasan energi, energi ini disimpan dalam ATP
dan bersuhu
panas. Panas disisni digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh.

Nilai gizi yang dihasilkan oleh zat gizi adalah seperti kabohidrat, lemak
dan protein
dinyatakan dalam bentuk kilojoule per gram atau kkal per gram.
·
1 gram kabohidrat menghasilkan ebergy
sebesar 17 kj (4 kkal)
·
1 gram lemak menghasikan energi sebesar 38
kj(9kkal)
·
1 gram protein menghasilkan energi sebesar
17 kj (4 kkal)
Metabolisme basal adalah istilah untuk
menunjukan keseluruhan aktifitas metabolisme dengan suhu tubuh dalam keaadaan
istirahat fisik dan mental. Kecepatan metabolisme basal ditentukan oleh
berbagai faktor yaitu:
·
Kondisi tubuh
·
Jenis kelamin
·
Hormon
·
Umur
·
Suhu
·
Ukuran tubuh
·
Jenis makanan
·
Aktifitas
Jenis-Jenis Metabolisme
Jenis-jenis
metabolisme manusia terbagi menjadi 3, yaitu:
1.
Metabolisme
kabohidrat

Kabohidrat dalam bentuk manosakarida, disakarida dan
polisakarida. Oencenaan dimulai dari mulut yan terdapat enzim amylase, cairan
saliva memecahnya menjadi polimer glukosa yang lebih kecil yaitu maltose dan
dekstrin. encemaan karbohidrat
sudah dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut; makanan dikunyah agar dipecah
menjadi bagian-bagian kecil, sehingga jumlah permukaan makanan lebih luas
kontak dengan enzim-enzim pencemaan.
Di dalam mulut
makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung enzim amilase (ptyalin).
Enzim amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan
dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana
maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan.
maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan.
Sebagian kecil amilum yang dapat dicema di dalam
mulut, oleh karena makanan sebentar saja berada di dalam rongga mulut. Oleh
karena itu sebaiknya makanan dikunyah lebih lama, agar memberi kesempatan lebih
banyak pemecahan amilum di rongga mulut. Dengan proses mekanik, makanan ditelan
melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki lambung. Pencernaan dalam lambung
Proses pemecahan amilum diteruskan di dalam lambung, selama makanan belum bereaksi dengan asam lambung.
Proses pemecahan amilum diteruskan di dalam lambung, selama makanan belum bereaksi dengan asam lambung.

-
Jenis
– Jenis Karbohidrat
·
Monosakarida
Beberapa monosakarida penting bagi tubuh
kita di antaranya adalah D-gliseraldehid, D-glukosa, D-fruktosa, D-galaktosa
serta D-ribosa.
a. D-gliseraldehid
(karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C
(triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
b. D-glukosa
(karbohidrat terpenting dalam diet)
Glukosa
merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur
ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan di alam.
c. D-fruktosa
(termanis dari semua gula)
Gula
ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.
d. D-galaktosa
(bagian dari susu)
Gula
ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian
dari disakarida laktosa.
e. D-ribosa
(digunakan dalam pembentukan RNA)
Karena
merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan
merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O,
maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.
·
Disakarida
Beberapa disakarida penting bagi tubuh
kita di antaranya adalah β-maltosa, β-laktosa serta sukrosa.
a. β-maltosa
Disakarida
ini tak ditemukan di alam kecuali pada kecambah padi-padian. Maltosa merupakan
gabungan dari 2 molekul glukosa.
b. β-laktosa
Laktosa
sering disebut sebagai gula susu. Disakarida ini tersusun atas glukosa dan
galaktosa. Kita tidak dapat menggunakan galaktosa secara langsung, tetapi harus
diubah menjadi glukosa.
c. Sukrosa
Sukrosa
merupakan gula terbanyak yang bisa didapatkan dari tumbuhan. Tumbuhan yang
banyak dimanfaatkan karena kandungan sukrosa adalah tebu dan bit.
·
Polisakarida
Beberapa
polisakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah amilum (pati),
glikogen dan selulosa.
a. Amilum
Pati
merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan.
Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4). Kandungan glukosa
pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa
(pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang).
Sebagian besar pati merupakan amilopektin.
b. Glikogen
Glikogen
merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Polisakarida ini
merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di hati dan otot
sebagai granula.Glikogen serupa dengan amilopektin.
c. Selulosa
Selulosa tersusun atas rantai glukosa
dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim disebut sebagai serat dan
merupakan polisakarida terbanyak.
·
Glikolisis
Glikolisis adalah
serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam
piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal
yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel
dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri menghasilkan
lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik
yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine
triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah
lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa Inggris: EMP pathway), yang
pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof dan Jakub Karol
Parnas.
·
Glikogenesis
Glikogenesis merupakan proses
pembentukan glikogen, reaksi-reaksi kimianya yaitu sebagai berikut : pertama,
glukosa 6-fosfat menjadi glukosa 1-fosfat, kemudian zat ini diubah menjadi
uridin di fosfat glukosa, yang kemudian diubah menjadi glikogen. Beberapa enzim
spesifik dibtuhkan untuk menimbulkan perubahan ini, dan setiap monosakarida
yang dapat diubah menjadi glukosa jelas dapat masuk ke dalam reaksi ini dan,
senyawa tertentu yang lebih kecil, termasuk asam laktat, gliserol, asam piruvat
dan beberapa asam amino yang telah mengalami deaminasi, juga dapat diubah
menjadi glukosa atau senyawa sejenis dan kemudian diubah menjadi glikogen.
·
Glikogenolisis
Glikogenolisis berarti pemecahan
glikogen menjadi bentuk glukosa di dalam sel. Glikogenolisis tidak terjadi
dengan membalikkan reaksi kimia yang sama untuk membentuk glikogen, sebagai
gantinya setiap molekul glukosa yang berurutan pada setiap cabang polimer
glikogen dipisahkan dengan proses fosforilasi, dikatalisis oleh fosforilase.
Dalam keadaan istirahat fosforilase
berada dalam bentuk tidak aktif sehingga glikogen dapat disimpan dan tidak
diubah kembali menjadi glukosa. Oleh karena itu, bila diperlukan untuk mengubah
kembali glikogen menjadi glukosa, fosforilase harus diaktifkan terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan dengan 2 jalan, yaitu :
a. Pengaktifan
Fosforilase oleh Epinefrin dan Glukagon
b. Transpor
glukosa keluar sel hati
·
Glukoneogenesis
Pada
dasarnya glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses
glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada
proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di sini asam laktat diubah
menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses yaitu
glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati
atau ginjal, menyediakan suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang
digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino.
Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik
juga dapat berperan sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis
mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi demi alasan
termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses
glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel,
artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.
-
Faktor – faktor yang mempengaruhi
metabolisme karbohidrat
·
Metabolisme tidak bisa diubah, tapi bisa
dipengaruhi.
Seseorang tidak bisa mengontrol
metabolisme secara langsung, tapi seseorang dapat mengontrol makanan apa saja
yang dikonsumsi, berapa jumlahnya dan aktivitas fisik yang dilakukan.
·
Tingkat metabolisme setiap orang berbeda-beda.
BMR
adalah mengukur berapa banyak kalori yang dibakar saat tidak melakukan apa-apa,
kondisi ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan,
genetik, massa otot dan faktor lingkungan.
·
Olahraga meningkatkan metabolisme.
Pada
dasarnya semakin aktif seseorang maka akan semakin banyak kalori yang dibakar,
hal ini menunjukkan bahwa olahraga akan mempengaruhi kemampuan metabolisme
tubuh.
·
Massa otot yang besar berarti
metabolismenya cepat.
Massa otot bisa membuat seseorang
menjadi kuat sehingga mambantu membakar kalori. Beberapa studi telah menemukan
bahwa ketika latihan kekuatan untuk meningkatkan massa otot ditambakan dalam
rutinitas olahraga mingguan bisa mendorong laju basal metabolisme.
·
Tidur yang cukup akan menyehatkan
metabolisme.
Sebuah studi yang
dilakukan University of Chigago menemukan ketika seseorang
tidak cukup tidur akan mengganggu sistem endokrin tubuh, termasuk metabolisme.
Kondisi ini akan mempengaruhi kadar gula darah dan proses penyimpanan energi di
dalam tubuh.
-
Pencernaan dalam usus

Di usus halus, maltosa, sukrosa dan laktosa
yang berasal dari makanan maupun dari hasil penguraian karbohidrat karbohidrat
kompleks akan diubah menjadi mono sakarida dengan bantuan enzim-enzim yang
terdapat di usus halus.
-
Absorbsi
Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan
galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa
dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap
dalam bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa
dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya
berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam
proses metabolisme.
Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan fruktosa.
Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan fruktosa.
2.
Metabolisme Protein

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
protein adalah bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah adalah protein.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentukhormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Biosintesis protein alami sama
dengan ekspresi
genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsimenjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.
Sampai tahap ini, protein masih "mentah",
hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi,
terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Metabolisme protein dimulai setelah
protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino akan memasuki siklus TCA (Tri
Carboxylic Acid) bila dibutuhkansebagai sumber energi atau bila berada dalam
jumlah berlebih dari yang dibutuhkan untuk sintetis protein. Mula-mula asam
amino akan mengalami deaaminase yaitu melepas guugus amino. Proses ini
membutuhkan vitamin B6 dalam bentuk PLP. Asam amino kemudian dikaatabolisme
melalui tiga cara. Kira-kira separuh dari asam amino diubah menjadi piruvat dan
separuhnya lagi diubah menjadi asetil KoA. Sisa asam amino kecuali aspartat
diubah menjadi asam glutamat, dideaminase dan langsung memasuki siklus TCA.
Asam amino yang masuk ke siklus TCA merupakan asam amino glukogenik karena dapt
menghaasilkan energi atau keluar dari siklus dan diubah menjadi glukosa.
·
Struktur Protein
Struktur protein dapat dilihat sebagai
hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua),
tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):
·
struktur primer protein merupakan
urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melaluiikatan peptida (amida). Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada asam amino akan
mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasigenetik.
·
struktur sekunder protein adalah
struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein
yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
·
alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai
asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
·
beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran
lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui
ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
·
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
·
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
·
struktur tersier yang merupakan
gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya
berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpaikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau
kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
·
Fungsi dan Sumber Protein
FUNGSI
|
JENIS
|
CONTOH
|
Katalik
|
Enzim
|
Katalase pepsin
|
struktural
|
Protein strutural
|
Kalogen (pengikat jaringan dan tulang, elastin, keratin (rambut, kulit)
|
Motil (mekanik)
|
Protein kontraktil
|
Aktin, miosin (otot)
|
Penyimpanan (dari zat makanan)
|
Protein angkutan
|
Kasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan besi)
|
Pengangkutan (dari zat makanan)
|
Protein angkutan
|
Albumin serum (asam lemak), hemoglobin (oksigen).
|
Pengatur (dari metabolisme sel)
|
Protein hormon
Enzim pengatur |
Insulin
Fosfofruktokinase |
Perlindungan (kekebalan, darah)
|
Protein penggumpal
|
Imun globulin
Trombin, fibrinogen |
Tanggap toksik
|
Protein toksik
|
Toksin bakteri
|
·
Sumber Protrein
Bahan makanan hewani merupakan sumber
protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging
unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan
hasilnya seperti tempe dan tahu serta kacang-kacangan yang lainnya.
·
Asam Amino

Asam amino terdiri atas atom karbon yang
terikat pada saatu gugus karboksil (- COOH), satu gugus amino (- NH2),
satu gugus hidrogen (- H) dan satu gugus radikal (- R) atau rantai cabang.
Pada umumnya, asam amino yang diisolasi
dari protein hindroksilat merupakan alfa-asam amino, yaitu gugus karboksil daan
amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama
lain adalah rantai cabang atau gugus R-nya. R berrkisar dari satu atom hidrogen
(H) sebagaimana terdapat pada asam amino paling sederhana glisin ke rantai
karbon lebih panjang, yaitu hingga 7 atom kaarbon.
Asam amino terdiri dari 2 jenis, yaitu:
·
Asam amino esensial: T2L2V HAMIF
(treonin, triptofan, lisin, leusin, valin → histidin, arginin,
metionin, isoleusin, fenilalanin).
o Asam amino non esensial: SAGA SATGA (serin, alanin, glisin,
asparadin → sistein, asam aspartat, tirosin, glutamin, asam glut
-
Klasifikasi Protein
Protein terdapat dalam bentuk serabut, globular, dan konjugasi.
·
Protein bentuk serabut
Protein bentuk serabut terdiri atas
beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga
menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein serabut adalah rendahnya
daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim
pencernaan. Proteinini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh.
Kalogen, merupakan protein utama jaringan ikat.
Kalogen tidak larut air, mudah berubahmenjadi gelatin bila direbus dalam air,
asam encer atau alkali. Kalogen tidak mengandung triptofan tapi banyak
mengandung hidroksiprolin. Sebanyak 30% protein total manusia adalah kalogen.
Elastin, terdapat dalam urat, otot, arteri dan
jaringan elastis lain. Elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin.
Keratin adalah protein rambut dan kuku.
Protein ini banyak mengandung sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia
mengandung 14% sistei.
Miosin merupakan protein utama serat
otot.
·
Protein globular
Protein
ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh
suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi.
Albumin terdapat dalam telur, susu,
plasma, dan hemoglobin.
Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning
telur dan biji tumbuh-tumbuhan.
Histon terdapat dalam jaringan-jaringan
kelenjar tertentu seperti timus dan pangkreas.
Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
·
Protein konjugasi
Protein konjugasi adalah protein
sederhana yang terikat dengan bahan-bahan nonaasam amino. Gugus ini dinamakan
gugus prostetik.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nukleat dan mengandung 9-10%
fosfat. Nukleoprotein adalah kombinasi antara protein dengan karbohidrat dalam
jumlah besar.
Lipoprotein adalah protein larut air yang berkonjugasi dengan lipida. Lipoprotein
terdapat ddalam plasma dan berfungsi sebagai pengangkut lipida dalam tubuh.
Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat
seperti pada kasein dalam susu.
Mettaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral, seperti feritin dan
hemosiderin dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga, dan seng.
-
Absorpsi dan Transportasi

Hasil akhir pencernaan protein terrutama
berupa asam amino segera diabsopsi dalam waktu 15menit sesudah makan. Absorpsi
terjadi dalam usus halus. Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah
melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian digunakan oleh hati, sebagian
yang lain dibawa ke sel-sel jaringan melalui sirkulasi darah.
3. Metabolisme Lemak

Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk
menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan
dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi energi kita membutuhkan
bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut
makan yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam
tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan
penyerapan, sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam
bentukan trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi
asam lemak dan glliserol, seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam
lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses metabolisme energi.
Pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan
glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal dengan TCA, dengan
memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah menjadi energi,
seperti dijelaskan pada gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini. Asam lemak
hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh
tidak dapat membentuk glukosa dari asam lemak, begitupun dengan gliserol,
karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak.
Dengan demikian, sel tubuh tidak dapat membentuk
glukosa dari lemak. karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka
organ tubuh tertentu seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari
lemak, dan karena hal itu pula proses pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses
yang panjang, salah satunya harus membutuhkan bantuan glukosa.
Berikut ini adalah
gambaran proses metabolisme lemak menjadi energi:

-
Absorbsi
dan transport
Proses
hidrolisis lemak sebelum dapat diserap usus, TG yang banyak dari sumber bahan
makanan harus dipecah jadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase
pankreas.11,17 Proses emulsifikasi bertujuan supaya lipid bisa bercampur dengan
air dan enzim pencernaan terutama lipase dapat bekerja.
Proses
emulsifikasi lipid terjadi dalam usus halus dan dilakukan oleh garam empedu.
Absorbsi lipid dapat terjadi dengan cara difusi pasif yang terjadi dalam usus
halus (duodenum terbanyak / jejenum) dalam bentuk monogliserida dan FFA dan
membentuk misel. Selain proses difusi pasif, absorbsi lipid dapat terjadi
secara aktif untuk TG, kolesterol dan fosfolipida yang dibentuk dalam usus,
kemudian mengikuti aliran darah untuk selanjutnya bergabung dengan protein
(apoprotein) sehingga terbentuk lipoprotein dapat beredar dalam sirkulasi
darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar